Pendaratan Nelayan Kota Bani Diusulkan Pindah ke PI
Ilustrasi Nelayan--
PUTRI HIJAU RU.ID - Tempat pendaratan nelayan Desa Kota Bani, Kecamatan Putri Hijau diusulkan pindah ke areal pesisir muara Pantai Indah (PI), Desa Kota Bani. Usulan, ini disampaikan oleh Camat Putri Hijau, Ricky Wijaya, S.STP, MAP, disela acara mediasi antara nelayan Kota Bani dengan pihak PT Titan Wijaya Group yang sempat berlangsung di Polres BU beberapa hari lalu.
Camat menilai, pemindahan tempat pendaratan nelayan Kota Bani ke wilayah pesisir PI, itu dianggap paling tepat. Karena lokasi pendaratan di yang ada di PI itu memiliki tempat yang cukup aman untuk menunjang mobilisasi keluar masuk perahu milik nelayan yang beraktivitas, saat ini. Dibanding wilayah pesisir pantai lainnya yang sudah habis digerus oleh abrasi.
"Kalau tetap ingin menggunakan tempat pendaratan lama yang ada di belakang Kantor Pos Putri Hijau, harus dilakukan pemotongan tebing di areal lokasi. Karena lokasi pendaratan disana sudah habis di gerus abrasi. Sementara untuk melandaikan tebing disana mininal butuh space sekitar 25 meter. Sedangkan wilayah BKSDA yang bisa dibuat untuk tempat pendaratan hanya tersisa lagi sekitar 10 meter. Dan kalau kita paksakan akan ada lahan masyarakat yang harus kita ganti rugi. Sehingga kami usulkan dalam mediasi, kemarin. Bagai mana kalau tempat pendaratan nelayan Kota Bani, ini kita alihkan ke pesisir PI," terang Camat.
Diakui Camat, usulan pemindahan tempat pendaratan nelayan ke pesisir PI itu sempat ditolak oleh nelayan serta Pemdes setempat. Penolakan terjadi karena tidak lama lagi areal pesisir PI itu akan dibangun pemecah ombak oleh pemerintah pusat.
"Justru kita bersyukur dengan adanya pembangunan pemecah ombak itu. Karena nantinya tempat pendaratan nelayan bisa berdampingan dengan bangunan pemecah ombak yang bisa menggaet kunjungan wisata. Dari sisi lokasi pendaratan aman bagi keselamatan nelayan dan dari pemasaran hasil tangkap pun nantinya nelayan akan terbantu," imbuhnya.
Kendati demikian, Camat mengaku, bahwa usulan pemindahan terhadap tempat pendaratan nelayan di Kota Bani ke wilayah pesisir PI ini masih bersifat ditampung. Selanjutnya kata Camat, pihak kepolisian Polres BU, Pemkab BU beserta Pemdes dan nelayan Kota Bani masih akan melakukan peninjauan bersama-sama ke pesisir PI yang akan menjadi tempat pendaratan nelayan itu.
"Rencananya lokasi di PI itu akan ditinjau dulu oleh jajaran terkait Senin (27/6) besok (Hari ini,red)," tandasnya.
Lebih jauh diungkapkan Camat, pemindahan tempat pendaratan nelayan Kota Bani ini terpaksa dilakukan atas keinginan managemen PT Titan Wijaya yang merasa terganggu dengan kegiatan nelayan yang selama ini telah melakukan aktivitas pendaratannya di areal JT atau pelabuhan khusus (Pelsus) batu bara milik PT Titan Wijaya. Pihak perusahaan kata Camat, berharap para nelayan ini tidak lagi mendarat di areal pelabuhan atau dapat dialihkan ke tempat pendaratan lain.
"Pihak PT Titan Wijaya merasa terganggu dengan kegiatan nelayan yang ada disekitar pelabuhan. Mereka beralasan dalam waktu dekat akan dilakukan perbaikan kepada JT Pelsus. Dan selama perbaikan akan dilakukan penutupan di areal sekitar pelabuhan. Sehingga para nelayan yang selama ini mendarat di areal pesisir pelabuhan itu diminta beralih ke tempat lain. Dan seluruh tempat di sekitar pelabuhan diharapkan bisa steril," demikian Camat. (sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: