Nihil PMK, DTPHP Pastikan Ternak Terjangkit 'Dieksekusi'

Nihil PMK, DTPHP Pastikan Ternak Terjangkit 'Dieksekusi'

DOK/RU - Pemantauan hewan kurban di Kabupaten Bengkulu Utara oleh tim Puskeswan beberap waktu lalu.--

Hewan Kurban Aman & Sehat!

ARGA MAKMUR RU.ID - Pasca adanya ternak warga di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) yang diduga terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dibuktikan dengan hasil swab positif, dipastikan sudah ditangani dengan langkah antisipatif yang teoat. Ternak yang diduga terjangkit virus PMK, merupakan sapi jantan dan sudah langsung dipotong oleh pemilik, serta diperkirakan tidak sampai menularkan ke ternak yang lain.

"Kita sudah tidak ada kasus PMK karena yang kemarin, masuk laporan dan sudah langsung dieksekusi oleh pemiliknya," jelas Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) BU, Kuasa Barus, S.Pt. 

Barus memastikan, wilayah lainnya sampai berita ini diturunkan, (Jum'at) kemarin, belum ditemukan kasus ternak yang terjangkit PMK dan dibuktikan dengan pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh pihak UPTD Puskeswan di masing-masing wilayah. Bahkan terkait penyuntikan vaksin PMK untuk ternak sampai saat ini belum akan dilakukan, karena mengingat jumlah kasus yang ada masih dibawah angka 10 ekor sehingga hewan ternak cukup diberikan antibodi seperti sebelumnya. 

"Pemeriksaan tetap kita lakukan dan untuk vaksin belum kita laksanakan, namun untuk stok vaksin telah tersedia di Provinsi Bengkulu dan siap didistribusikan saat dibutuhkan," lanjutnya. 

 

Hewan Kurban Aman

Sementara itu, untuk hewan kurban yang sudah berada di kandang pengadaan juga dipastikan masih aman dan belum ditemukan ternak baik sapi maupun kambing yang terjangkit virus penyakit dan pemeriksaan terkait kesehatan hewan kurban juga sudah mulai dilaksanakan. Dan di H-2 pelaksanaan Idul Adha, semua hewan ternak wajib kembali diperiksa kesehatannya.

"Hewan kurban kita masih aman karena masih dalam pengawasan tim, sebelum diserahkan ke pihak yang bersangkutan," jelas Barus. 

Ia menghimbau agar masyarakat jangan panik saat menerima hewan kurban karena semua hewan kurban yang akan didistribusikan ke masing-masing masjid atau tempat pemotongan akan melewati proses pemeriksaan oleh pihak Puskeswan terlebih dahulu. 

"Kami akan pastikan, daging kurban aman dan layak untuk dikonsumsi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," imbuhnya. 

Mengenai stok hewan kurban sendiri dirinya belum bisa menjelaskan secara rinci, karena jumlah pasti hewan ternak yang akan dijadikan hewan kurban baru bisa diketahui di hari H pemotongan. Namun, gambarannya akan lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berjumlah 400 ekor hewan ternak. 

"Ditahun ini kita prediksi jumlah hewan kurban akan lebih banyak dan daerah kita tetap menjadi penyuplai hewan ternak untuk Kabupaten lainnya," pungkas Kadis. (mae)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: