Tekan Biaya Produksi, Petani Datangkan Mesin dari Padang

Tekan Biaya Produksi, Petani Datangkan Mesin dari Padang

SIGIT/RU - Petani di Karya Jaya mendatangkan mesin Combain dari Padang untuk meringankan biaya produksi.--

MARGA SAKTI SEBELAT RU.ID - Pola panen raya yang dilakukan oleh petani padi di Desa Karya Jaya Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) tahun, ini sedikit berbeda dibanding pola tahun sebelumnya. Pada musim panen tahun ini, petani padi di Desa Karya Jaya lebih bergantung kepada alat bantu panen berupa mesin Combain dengan kapasitas besar yang di datangkan langsung dari Padang, Sumatera Barat (Sumbar). 

Upaya mendatangkan Alsinta berupa mesin panen padi jenis Combain, ini sengaja didatangkan dari daerah luar. Karena petani padi di Desa Karya Jaya merasa lebih terbantu dengan keberadaan Alsinta tersebut. Selain proses panen yang tidak membutuhkan waktu lebih lama dibanding biasanya, kualitas padi yang diproduksi oleh mesin tersebut juga lebih terjamin. Dan yang paling penting, berkat bantuan Alsinta berupa mesin Combain tersebut. Biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh petani bisa lebih ditekan dibanding beban biaya operasional yang harus ditanggung oleh petani sebelum menggunakan alat bantu Combain berasal dari Padang, ini. 

"Musim panen kali, ini petani kita rela menyewa dan mendatangkan mesin Combain kapasitas besar yang di datangkan dari wilayah Tapan, Padang, Sumbar. Dan kehadiran alat bantu Combain, ini sangat membantu petani kita dalam menekan biaya operasional serta menjamin kualitas padi yang diproduksi pada musim panen saat, ini," ujar Kades Karya Jaya, Waskito.

Diungkapkan Waskito, ada banyak keuntungan yang didapatkan oleh petani dengan menggunakan alat bantu Combain, tersebut. Diantaranya waktu panen bisa lebih cepat, padi yang diolah melalui mesin tersebut lebih bersih dan padi yang keluar dari mesin, itu langsung bisa dikemas dalam karung. 

"Dari cara kerja alat tersebut petani sudah sangat diuntungkan atau terbantu. Sehingga petani kita rela mendatangkan alat bantu panen tersebut," ungkapnya.

Diakui Waskito, sebelumnya pemerintah daerah melalui Dinas terkait sudah pernah menyerahkan bantuan alat berupa mesin Combain yang dapat membantu kegiatan produksi petani. Tapi sayangnya kata Waskito, Alsinta yang sempat diperbantukan oleh dinas terkait dulu. Memiliki spesifikasi dan cara kerja yang berbeda. Sehingga bantuan Alsinta Combain yang pernah diserahkan dulunya, dikembalikan lagi kepada dinas terkait. 

"Kedepan jika memang pemerintah mau memberikan bantuan Alsinta. Kita harapkan jenis Alsinta yang diberikan nantinya. Sejenis atau sama seperti spesifikasi Alsinta yang didatangkan atau disewa dari daerah Padang ini," pintanya.

Lebih jauh diakui Waskito, upaya untuk menekan biaya operasional harus terus dilakukan oleh petani di desanya. Karena jika para petani masih mengandalkan pola panen seperti tahun-tahun sebelumnya. Pendapatan yang didapatkan oleh petani hari, ini tidak seimbang dengan biaya operasional yang harus ditanggung dan dikeluarkan oleh petani. 

"Harga gabah atau padi petani masih diangka kisaran Rp 4.100. Idealnya minimal harga jual gabah harus ada di angka Rp 4.500. Dengan demikian petani masih dapat untung. Tapi kalau dengan harga yang masih dibawah standar hari, ini otomatis petani kita belum dapat untung sesuai yang diharapkan. Sehingga untuk menekan dan mengurangi biaya operasional, itu. Petani beralih menggunakan alat bantu panen berupa mesin Combain yang didatangkan dari daerah luar ini," demikian Waskito.(sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: