11,3 Ton, Beras Cadangan Masih Utuh

11,3 Ton, Beras Cadangan Masih Utuh

Kadis ketahanan pangan Kabupaten Mukomuko. Eddy Aprianto, SP, M.Si--

MUKOMUKO RU.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, saat ini memiliki stok beras cadangan sebanyak 11,3 ton. Beras cadangan tersebut, hingga sekarang masih utuh dan belum dipakai sedikitpun. Beras itu akan digunakan, jika sewaktu-waktu daerah ini dilanda krisis pangan.

Misalnya, terjadinya gagal panen padi atau jagung yang mengakibatkan wilayah tersebut dilanda krisis pangan. Sedangkan pemakaian beras cadangan untuk membantu masyarakat korban bencana alam, seperti banjir, gempa, tanah longsor, dan lainnya, tidak boleh. Larangan itu berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 03 tahun 2022 tentang perubahan atas peraturan Gubernur Nomor 28 tahun 2015 tentang penyediaan dan penyaluran cadangan pangan pokok di Provinsi Bengulu. 

“Dalam Pergub, ada larangan pemakaian beras cadangan milik Pemkab Mukomuko untuk membantu warga yang terkena dampak bencana alam banjir atau tanah longsor. Untuk membantu korban bencana alam, bisa menggunakan beras lain. Beras cadangan itu hanya untuk masyarakat pada saat dilanda krisis pangan akibat gagal panen atau akibat lainnya,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, SP, M.Si, ketika dikonfirmasi kemarin.

Eddy menjelaskan, jika melihat grafik penggunaan beras cadangan setiap tahunnya, idealnya ada sekitar 3 – 5 ton. Penggunaan beras sebanyak itu ketika beras tersebut masih bisa dipakai untuk membantu warga yang terkena dampak bencana alam. Namun kalau beras itu haya dapat dipakai pada saat terjadi ancaman krisis pangan, ia memastikan ketersediaan beras sebanyak 11,3 ton  yang saat ini berada di gudang Bulog sangat mencukupi. Bahkan bisa saja terjadi, beras tersebut tidak dipakai sama sekali di tahun ini.

“Kalau perkiraan saya justru malahan tidak dipakai kalau penggunaan beras itu mengacu pada Pergub. Tapi kalau dipakai untuk membantu warga yang terkena musibah bencana alam di luar gagal panen, tentu tidak cukup. Sebab pengalaman sebelumnya, dalam setahunnya itu kita menghabiskan beras cadangan untuk membantu warga sebanyak 3 – 5 ton,” ujarnya. 

Menurut Eddy, dengan jumlah beras cadangan yang dimiliki Pemkab Mukomuko saat ini, pihkanya di tahun ini tidak akan mengajukan menambah stok beras cadangan meski di tahun ini ada plot anggaran untuk pengadaan beras sebanyak 2 ton. Ia mengatakan, pengadaan beras baru akan dilakukan ketika stok beras yang ada sudah menipis.

“Kalau terjadi krisis pangan berskala besar, dana yang disediakan Pemkab Mukomuko baru akan kita gunakan. Tapai kalau tidak ada, maka dana itu akan kita kembalikan lagi ke daerah. Sebab beras cadangan yang kita miliki saat ini, sudah banyak,” terangnya. 

Meski demikian, Eddy selalu berharap tidak ada bencana alam yang mengakibatkan terjadinya krisis pangan baik skala kecil maupun besar meski beras cadangan tersedia.

“Kalau itu jangan sampai terjadi. Kalaupun bencana alam terjadi di daerah ini, kita sudah memiliki beras yang kami anggap cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (rel)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: