Pemkab Mukomuko Keteteran, Harga Sawit Makin Babak Belur
Antrian truk pengangkut TBS sawit masih mengular--
MUKOMUKO RU.ID- Pemkab Mukomuko kini bener-bener keteteran akibat terus anjloknya harga sawit di daerah ini. Bahkan informasinya, tim dari Pemkab Mukomuko bakal turun lagi ke pabrik-pabrik. Ini untuk mencari tahu penyebab
pasti perusahaan membeli buah sawit masyarakat dengan harga sangat murah. Namun kapan tim dari pemkab turun ke lapangan, belum dapat diketahui pasti. Sebab saat ini masih menunggu petunjuk dari Bupati Mukomuko, H. Sapuan.
“Kalau kami sudah siap, tinggal tunggu petunjuk dari pak Bupati. Yange jelasnya, Pemkab Mukomuko tidak akan tinggal diam melihat kondisi ini. Makanya kami harus tahu dulu sebenarnya apa sih penyebabnya harga sawit murah,” kata Kabag Perekonomian Setkab Mukomuko, Yuli Yarman, S.TP, M.Ec, D.Ev.
Saat disinggung pabrik mengangkangi aturan dengan tidak mengindahkan penetapan harga pembelian buah sawit yang ditetapkan tim provinsi. Yuli kembali mengatakan, terkait hal itu menjadi kewenangan provinsi. Jika ada sanksi terhadap perusahaan yang mengabaikan penetapan harga sawit, silahkan provinsi yang bertindak.
“Kalau tugas kami itu hanya menyampaikan ke provinsi apa yang terjadi di daerah ini, terutama masalah harga sawit. Mengenai masalah ada sanksi atau tidaknya, itu kewenangan provinsi,” ujarnya.
Untuk diketahui, petani sawit di Kabupaten Mukomuko, kini bener-benar menjerit dengan harga sawit yang semakin terpuruk. Per hari Kamis (23/6), sejumlah pabrik pengolahan minyak mentah atau crude palm oil (CPO) terus menurunkan harga pembelian buah sawit milik masyarakat.
Artinya penetapan harga sawit Rp sebesar 1.942 per kilogram (Kg) yang ditetapkan tim Provinsi Bengkulu, tidak diindahkan oleh perusahaan pengolahan minyak mintah sawit. Untuk diketahui, saat ini saja harga sawit di pabrik milik PT SAPTA hanya Rp 770/kg, PT KSM Rp 950, PT MMIL Rp 970, PT SAP 1.000, PT KAS Rp 1.050, PT DDP Rp 1.000, PT USM Rp 750, PT BMK Rp 990 dan PT GSS seharga Rp 1.020/kg.
“Pabrik di daerah ini terus menurunkan harga beli TBS. Informasi yang kami peroleh dari pihak perusahaan di daerah ini sama yakni pabrik kesulitan menjual CPO,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT melalui Fungsional Bidang Perkebunan, Sudiyanto SP. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: