ICBC Didesak Hentikan Pendanaan Batu Bara
Kampanye meminta Bank China ICBC hentikan pendanaan batu bara.--
BENGKULU RU.ID - Industrial and Commercial Bank Of China (ICBC) didesa untuk menghentikan pendanaan pada sektor pertambangan batu bara. Desakan ini disampaikan langsung sejumlah aktivis dan rakyat korban tambang dan pembangkit listrik tenaga batu bara saat menggelar aksi simpati, menjelang rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan ICBC pada 23 Juni 2022.
"Tuntutan kami selama aksi ini meminta ICBC berhenti mendanai energi kotor batubara dan segera menjadi mitra berkelanjutan mendukung energi terbarukan, seperti komitmen yang disampaikan Presiden China pada September 2021. Dimana Presiden China berjanji tidak lagi mendanai proyek batu bara baru di luar negeri," ungkap Konsolidator Sumatera Terang untuk Energi Bersih, Ali Akbar.
Di wilayah Bengkulu, lanjut Ali, penggalian batu bara telah membuat warga kehilangan sumber air bersih, udara tercemar, sawah petani tidak produktif karena kehilangan sumber air. Tidak hanya itu, angkutan batu bara juga membuat jalan dan jembatan rusak. Sedangkan di sektor hilir di lokasi PLTU batu bara Teluk Sepang yang merupakan salah satu proyek yang didanai ICBC, petani kehilangan tanam tumbuh.
"Kehilangan udara bersih, masyarakat mulai mengalami gatal-gatal hingga konflik sosial yang tidak ada habisnya. Sumatera adalah sentral penggunaan energi kotor dengan kualitas pembangkit yang buruk dan ini harus diakhiri sebelum terlambat. Kualitas udara yang buruk ini telah berdampak bukan saja secara global," tegasnya.
Tetapi juga, lanjut Ali, pada tingkat tapak seperti dampak kesehatan, economi dan sosial juga terdampak. Untuk itu, ICBC harus menjadi solusi dalam percepatan transisi energi terbarukan.
"Bukan sebaliknya yang menjadi bagian dari kehancuran planet. Makanya dalam aksi ini kita minta ICBC hentikan pendanaan batu bara," kata Ali.
Sementara Direktur Srikandi Lestari, Sumiati Surbakti menyampaikan, ICBC perlu segera menindaklanjuti komitmen Persiden China, Xi Jin Ping yang berjanji meninggalkan batu bara.
"Jangan menunggu kehancuran terjadi. Apalagi sejauh ini sudah banyak bukti dampak negatif akibat batu bara," tandas Sumiati. (tux)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: