Mukomuko Butuh Shelter Bencana

Mukomuko Butuh Shelter Bencana

Kepala BPBD Kabupaten Mukomuko, Ramdani, SE, M.Si--

MUKOMUKO RU.ID - Masyarakat di Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko, berada di wilayah ancaman nyata, jika terjadi tsunami di Kota Mukomuko. Pasalnya, wilayah ini bisa terancam terisolir dari jalur penyelamatan. Sebab akses jembatan nasional, di atas Sungai Selagan, sangat dekat dengan muara sungai dan laut samudera. Kemudian akses jalan lain, di hadang oleh aliran Sungai Selagan. Yang diprediksi jika terjadi tsunami, Sungai tersebut turut meluap karena terhubung langsung dengan laut.

Namun disayangkan, hingga saat ini pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat, tidak punya opsi untuk menyelamatkan warga ketika berada di wilayah itu. Terlebih lagi jika benar-benar terjadi, jembatan nasional itu putus akibat diterjang tsunami. 

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mukomuko, Ramdani, SE, M.Pd mengatakan, Mukomuko sangat membutuhkan adanya bangunan gedung shelter. Tahun 2017, sempat dialokasikan pemerintah pusat untuk pembangunannya. Namun dialihkan ke daerah lain, yang saat itu baru usai ditimpa bencana. 

Disayangkan, kegiatan yang sempat sudah ada pagu dananya, tidak kunjung dilanjutkan dan direalisasikan. Padahal lokasi sudah tersedia berdampingan dengan komplek SMAN 1 Mukomuko. Bahkan lahannya pun telah dibuatkan sertifikat khusus peruntukan untuk bangunan shelter. 

"Pertimbangan di komplek sekolah lokasinya, selain dekat dengan pemukiman masyarakat. Untuk lantai dasar, bisa digunakan aktivitas sekolah. Selain itu bisa juga untuk wisata, karena warga bisa melihat laut Mukomuko dari ketinggian. Jadi lebih efektif pemanfaatannya dan bisa lebih terpelihara ketika tidak terjadi bencana. Tapi sampai sekarang tidak terwujud," ujar Ramdani.

Selain itu, Mukomuko masih minim rambu-rambu bencana. Mulai dari Kecamatan Air Rami, perbatasan Kabupaten Mukomuko dengan Bengkulu Utara. Sampai ke wilayah Kecamatan Lubuk Pinang, perbatasan Mukomuko dengan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. 

"Sementara wilayah itu, berada di wilayah pesisir pantai. Berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, terdapat lempeng bumi Megathrust. Yang itu menjadi ancaman permanen gempabumi dan tsunami. Jadi kita berharap perhatian dari pemerintah pusat, turut membangun sarana yang sangat dibutuhkan dan dukungan anggaran," pungkasnya. (rel)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: