Soal Harga Pakan, Pembudidaya Ikan Angkat Tangan

Soal Harga Pakan, Pembudidaya Ikan Angkat Tangan

MUKOMUKO RU.ID - Kelompok pembudidaya ikan air tawar yang ada di kabupaten Mukomuko, hingga kini angkat tangan dan belum sanggup mengembangkan kolam ikan lantaran harga pakan ikan sangat mahal. Selain itu, tidak adanya bantuan kolam terpal atau kolam bundar yang menggunakan teknologi bioflok untuk kelompok pembudidaya ikan. Meski, Dinas Perikanan Mukomuko mengaku sudah mengusulkan pengembangan usaha budidaya ikan air tawar dengan mengusulkan alat berat jenis exsavator kepada pemerintah pusat, namun usulan tersebut tidak diakomodir.

\"Kami mengusulkan alat berat kepada pemerintah pusat untuk membangun kolam ikan untuk masyarakat pembudidaya ikan karena mayoritas masyarakat membudidayakan ikan dalam kolam tanah. Tapi sayangnya, usulan yang kami sapaikan belum diakomodir. Selain itu, kelompok budidaya ikan air tawar malas mengembangkan usahanya lantaran harga pakan mahal,\" terang Kepala Dinas Perikanan Mukomuko, Junaidi, SP.

Meski banyak kendala yang dihadapi saat ini, namun Junaidi menargetkan produksi ikan air tawar di tahun 2022 ini sebanyak 7.012 ton. Baik produksi dari ikan keramba jaring apung, kolam tanah, kolam terpal.

\"Target produksi ikan air tawar tersebut untuk semua komunitas ikan lele, ikan nila, ikan gurami, tawes, emas, dan ikan patin,\" katanya.

Target produksi ikan air tawar sebanyak 7.012 ton di tahun ini, masih sama dengan target produksi ikan air tawar di tahun sebelumnya. Sebab belum adanya pengembangan usaha budidaya perikanan air tawar di tahun ini. Sehingga jumlah kelompok pembudidaya daya ikan termasuk jumlah kolam ikan, masih sama seperti tahun sebelumnya.

\"Masyarakat maupun kelompok pembudidaya ikan masih melakukan budidaya ikan di kolam yang lama. Mereka belum sanggup untuk melakukan pengembangan usahanya seperti penambahan kolam,\" pungkasnya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: