Penyelesaian Konflik Agraria Harus Jadi Agenda Prioritas

Penyelesaian Konflik Agraria Harus Jadi Agenda Prioritas

BENGKULU RU.ID - Penyelesaian konflik agraria dinilai harus menjadi agenda prioritas Pemerintah Daerah (Pemda) di Provinsi Bengkulu. Terlebih dengan keberadaan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA), yang sejatinya merupakan alat supaya dapat membawa atau menciptakan kemakmuran bagi kalangan masyarakat petani. Direktur Hukum Perkumpulan Kantor Bantuan Hukum Bengkulu (PKBHB), Aprinaldi Marlius, SH mengatakan, untuk menyelesaikan konflik agraria, yang tentunya lebih berpihak pada masyarakat petani, pihaknya minta agar Komisi I DPRD Provinsi Bengkul turut mendesak Gubernur Bengkulu membentuk tim penyelesaian konflik darurat agraria. \"Sehingga nantinya dapat mendorong percepatan reformasi agraria, seperti pembagian tanah untuk petani miskin atas lahan ex HGU yang terlantar atau yang telah habis izinnya. Mengingat lahan pertanian sekarang terbatas, karena telah terpakai untuk kawasan lindung, perkebunan besar dan kawasan pertambangan,\" ungkap Aprinaldi usai hearing, Kamis (19/5). Menurutnya, saat ini banyak petani miskin hanya menggarap lahan kurang dari 0,5 Ha. Dengan keterbatasan itu tentunya berdampak besar bagi kehidupan para petani. \"Sementara usaha-usaha besar seperti perkebunan dan pertambangan yang dominan dalam penguasaan lahan terus bertambah, dengan dalih meningkatkan investasi daerah,\" katanya. Disamping itu, lanjut Aprinaldi, pihaknya mendesak agar DPRD Provinsi Bengkulu dapat memanggil Kanwil ATR/BPN dan Pemprov untuk duduk bersama melihat dadurat konflik agraria di Provinsi Bengkulu. \"Karena kita menilai ini harus menjadi agenda penting, apalagi seperti sekarang tidak sedikit masyarakat menjadi korban akibat konflik itu,\" tegasnya. Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, S.Ip menyampaikan, bakal menindaklanjuti permasalahan itu, mengingat penyelesaian konflik agraria ini sangat urgen. \"Kedepan kita kembali mengagendakan hearing bersama pihak terkait lainnya. Karena harus ada langkah konkrit dalam menyelesaikan konflik agraria ini,\" singkat Dempo. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: