Orang Tua Meninggal Karena Covid, Lima Anak Dapat Santunan Dari Kemensos

Orang Tua Meninggal Karena Covid, Lima Anak Dapat Santunan Dari Kemensos

MUKOMUKO RU.ID- Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI), melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental, Dharma Guna Provinsi Bengkulu, kembali memberikan bantuan berupa uang santunan terhadap 5 orang anak yang orang tuanya dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

Pendamping Rehabilitasi Sosial Kabupaten Mukomuko, Weri Tri Kusumaria, SH, MH ketika dikonfirmasi mengatakan, jumlah uang santunan bantuan dari Kemensos kepada 5 orang anak tersebut bervariasi. Untuk anak yang sudah bersekolah, jumlah uang santunanya sebesar Rp 200 ribu per anak per bulan. Sedangkan anak yang belum sekolah, jumlah uang santunanya sebesar Rp 300 ribu per anak per bulannya.

\"Sistem penyaluran uang, dikirim langsung ke rekening keluarga atau ahli waris. Jadi tidak diberikan secara tunai. Uang itu peruntukanya untuk mencukupi kebutuhan anak. Kalau anak itu sudah sekolah, bisa untuk beli sepatu, buku dan keperluan lain. Kalau anak itu belum sekolah, uangnya bisa untuk beli susu, dan kebutuhan sehari-hari,\" terang Weri.

Ia juga menjelaskan, jumlah anak yang menerima manfaat bantuan sosial berbasis keluarga bagi anak yatim piatu korban Covid 19, di tahun 2022 ini lebih sedikit dibanding tahun 2021 lalu yaitu sebanyak 6 orang anak. Awalnya, Weri juga menjelaskan, di tahun ini ada 6 orang anak diusulkan mendapatkan bantuan yang sama. Namun saat verifikasi, ada 1 orang anak yang usianya sudah melewati batas usia anak. Sehingga yang bersangkutan tidak bisa diberikan bantuan.

\"Termasuk di tahun 2021 lalu, kami sampaikan pengajuannya untuk 7 orang anak, tapi yang di realisasi 6 orang karena 1 orang anak ini kemarin belum lengkap syarat. Diantaranya belum adanya surat keterangan kematian orang tuanya karena Covid-19 dari pihak yang berwenang,\" jelasnya.

Saat ini, pihaknya tengah melakukan survei kembali untuk mencari informasi ada dan tidaknya anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 di tahun ini. Jika nanti ditemukan, ia akan mengajukan bantuan yang sama kepada Kemensos RI. Peran serta semua pihak, kata Weri sangat dibutuhkan untuk melaksanakan survei ini. Baik masyakata dan pemerintah desa.

\"Jika ada, data anak tersebut akan langsung kita input dengan harapan di tahun 2023 mendatang anak ini bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah,\" demikian Weri. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: