Diminta Tangani Dua Jembatan di MSS
MARGA SAKTI SEBELAT RU.ID - Sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Milono, S.Sos, S.KM, MM, mendesak pemerintah agar segera menseriusi kondisi dua jembatan penghubung desa dan kecamatan di MSS yang kondisinya, dinilai sudah tidak layak. Desakan tersebut disampaikan Milono, mengingat kedua jembatan yang masing-masing terletak di Desa Karya Jaya dan Air Mumbang yang berfungsi sebagai penghubung Desa Air Muring dengan Desa Suka Merindu di area perkebunan PT Air Muring, dianggap sudah sangat mengkhawatirkan dan mengalami kerusakan yang cukup berat. Khusus kondisi jembatan di Desa Karya Jaya yang terhubung dengan Desa Talang Arah, Kecamatan Putri Hijau itu. Jika dilihat sekilas memang terlihat masih layak untuk dilewati. Bila diamati secara detail khususnya dari sisi konstruksinya menurut Milono, sebenarnya jembatan yang terletak di jalan poros Desa Karya Jaya itu sudah tidak layak karena hampir sebagian besar konstruksi jembatan khususnya bagian dasar lantai jembatan dan tiang penyangga jembatan sudah banyak yang retak bahkan patah. Sementara, jembatan belly di sungai Mumbang yang yang terletak di hamparan perkebunan PT Air Muring. Hampir setiap bulan harus dilakukan perawatan lantai yang masih bermaterial kayu. Jika kurang waspada maka kendaraan bisa terperosok seperti insiden yang terjadi belum lama ini. \"Dua jembatan, ini dulu pernah kita iventarisir dan laporkan ke Pemkab BU untuk diusulkan penangananya kepada Pemprov Bengkulu selaku pihak yang berwenang. Tapi kenyataannya sampai sekarang belum ada tindak lanjut secara konkret oleh pemerintah kepada salah satu jembatan di wilayah kita yang kondisinya sudah tidak layak lagi, ini,\" terang eks Camat MSS ini. Diaku Milono, kedua akses jembatan di MSS ini memiliki peran strategis dalam mendorong kegiatan perekonomian secara umum. Baik itu kepentingan masyarakat dalam mengeluarkan hasil perkebunan menuju pabrik, kepentingan masyarakat dalam mengakses fasilitas umum, kepentingan perusahaan swasta dalam mengeluarkan hasil produksinya hingg kepentingan umum lainnya. Sehingga sudah seharusnya kata Milono, pemerintah dapat mengimbangi keberadaan akses jembatan, itu dengan melakukan peningkatan bangunan. \"Kalau sampai putus dan tidak bisa dilewati. Tentu akan ada banyak pihak yang dirugikan, terutama masyarakat. Sehingga sebelum kemungkinan terburuk, itu terjadi. Ada baiknya, pemerintah harus sudah berpikir serius untuk menangani kerusakan yang terjadi kepada dua akses jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian tersebut,\" desaknya. Lebih jauh Milono berharap, desakan yang ditujukan kepada pihak berwenang, ini. Dapat didukung dengan peran pemerintah desa dan pemerintah kecamatan. Dukungan, itu bisa diberikan dalam bentuk usulan proposal maupun melalui komunikasi khusus yang bisa melibatkan seluruh stake holder terkait. \"Desa dan kecamatan harus sama-sama mendorong. Dorongan, itu bisa dilakukan dalam bentuk pengajuan proposal hingga diplomasi khusus yang melibatkan seluruh unsur terkait seperti melibatkan peran wakil rakyat baik di tingkat II maupun tingkat I dan unsur terkait lainnya. Jika upaya, itu dapat dilakukan secara intens. Mudah-mudahan meskipun pemerintah belum dapat mengakomodir sekaligus penanganan kedua jembatan, itu. Minimal salah satu dari jembatan yang kondisinya sedang sama-sama rusak, itu bisa ditangani lebih awal,\" demikian Milono. (sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: