Cegah Covid-19, Peserta Safari Ramadhan Dibatasi
MUKOMUKO RU.ID - Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di daerah ini. Pemkab Mukomuko membatasi peserta yang ikut kegiatan safari Ramadhan 1443 H. Penegasan itu disampaikan Penjabat (Pj) Sekda Mukomuko, Drs. Yandaryat. Ia tidak melarang peserta dari kalangan pejabat, ikut kegiatan sebagai wadah menyambung silaturahmi kepada masyarakat, selain menyampaikan seluruh program pemerintah baik di tahun ini maupun di tahun yang akan datang. Namun karena situasi masih terjadi pandemi dan untuk kebaikan serta keselamatan bersama maka para pejabat daerah yang ikut kegiatan safari, dibagi menjadi dua kelompok sesuai jadwal yang telah dibuat. “Kegiatan safari Ramadhan kita buat menjadi dua kelompok yaitu kelompok Bupati dan Kelompok Wakil Bupati. Termasuk sasaran Masjid yang akan dikunjungi tim safari dari kabupaten, juga telah ditetapkan. Nah untuk peserta di masing – masing kelompok dibatasi untuk mencegah penularan Civid-19,” ujar Sekda. Ia menjelaskan, kegiatan safari Ramadhan yang dilaksanakan oleh Pemkab, dilaksanakan mulai tanggal 5 April hingga 19 April 2022 mendatang dengan mengunjungi sebanyak 15 Masjid di 15 kecamatan. Kegiatan ini, katanya, juga melibatkan FKPD, Kemenag, MUI dan pimpinan daerah dan beberaa orang Ustad. Masing – masing kelompok safari, dipimpin langsung oleh Bupati Sapuan dan Wakil Bupati Wasri. Yandaryat menjelaskan, salah satu rangkaian kegiatan safari Ramadhan yaitu diawali dengan buka puasa bersama, dilanjutkan dengan Sholat Magrib, Isa dan Tarawih berjamaah bersama masyarakat setempat. Setelah kegiatan Sholat berjamaah selesai, dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Ustad. “Setelah Sholat berjamaah dan tausiah selesai, baru acara ramah tamah dengan masyarakat. Itulah salah satu rangkaian kegiatan safari Ramadhan yang kita laksanakan,” ujarnya. Soal pemberian bantuan Pemkab Mukomuko ke Masjid yang dikunjungi oleh tim safari Ramadhan dari kabupaten, dijelaskan Yandaryat yaitu berupa karpet sajadah sebanyak 2 gulung degan panjang sekitar 12 meter untuk masing-masing Masjid. Selain bantuan karpet sajadah, Pemkab juga memberikan bantuan konsumsi untuk acara safari. “Untuk suksesnya acara tersebut, pihaknya mengharapkan dukungan dari semua pihak. Selain itu, seluruh pejabat dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan agar tidak mengabaikan protokol kesehatan. Mudah-mudahan berjalan lancar hingga paripurnanya nanti,” harap Sekda. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
- 1 Langgar Aturan di Masjid Nabawi, Jemaah Indonesia Diamankan Askar, Untungnya Bisa Bebas Lagi
- 2 Awas, Penggunaan Sajadah Empuk Saat Salat Ternyata Dilarang Nabi, Ini Jawaban dari Ustaz Adi Hidayat
- 3 Akan Dirubah Menjadi KRIS, Berikut Daftar Iuran BPJS Kesehatan, Berlaku Mulai 15 Mei 2024
- 4 Kisah La Rinconada, Kota Paling Kaya dan Tertinggi di Dunia Tapi Penduduknya Miskin, Kok Bisa?
- 5 Hujan Abadi di Mawsynram, Kota Paling Basah di Dunia, Cucian Warganya Tak Pernah Kering!
- 1 Langgar Aturan di Masjid Nabawi, Jemaah Indonesia Diamankan Askar, Untungnya Bisa Bebas Lagi
- 2 Awas, Penggunaan Sajadah Empuk Saat Salat Ternyata Dilarang Nabi, Ini Jawaban dari Ustaz Adi Hidayat
- 3 Akan Dirubah Menjadi KRIS, Berikut Daftar Iuran BPJS Kesehatan, Berlaku Mulai 15 Mei 2024
- 4 Kisah La Rinconada, Kota Paling Kaya dan Tertinggi di Dunia Tapi Penduduknya Miskin, Kok Bisa?
- 5 Hujan Abadi di Mawsynram, Kota Paling Basah di Dunia, Cucian Warganya Tak Pernah Kering!