Gagas Pengurangan Emisi Karbon, Tiga Mahasiswa UP Diganjar Penghargaan
BENGKULU RU.ID - Tiga mahasiswa Universitas Pertamina (UP) mendapat penghargaan setelah menggagas integrasi penggunaan energi surya dalam kegiatan hulu Minyak dan Gas (Migas) dalam mendukung upa aG20 mengurangi emisi karbon. Ketiga mahasiswa yang berani berinovasi itu yakni Arief Akhmad Syarifudin, Christianov Agassi Batistuta Sumolang dan Inggrialianthari Rezkhi Trinugrahandini. \"Sebagaimana kita ketahui bersama, WHO memprediksi pemanasan global akibat emisi karbon dapat mengakibatkan 250 ribu kematian manusia per tahun antara 2030 hingga 2050. Kemudian Data Kemenperin menyebutkan sektor energi, yang termasuk di dalamnya usaha penyedia migas, menyumbang 47 persen emisi karbon nasional,\" ungkap Arief Akhmad Syarifudin. Menurutnya, dengan gagasan yang diberikannya bersama dua rekan lainnya, diyakini dapat menurunkan CO2 hingga 14 ribu ton per tahun. Umumnya metode Thermal Enhanced Oil Recovery atau TEOR dalam pengambilan sisa minyak, menggunakan pembakaran gas. \"Proses ini menyumbang emisi karbon yang cukup besar. Makanya kita menggagas ide penggunaan energi surya menggantikan gas bumi dalam proses pembangkitan uap,” ungkap Arief secara daring. Ia menerangkan, Metode TEOR dilakukan untuk mengoptimalkan pengambilan sisa minyak yang tidak terkuras. Dilakukan dengan cara menginjeksi uap ke dalam reservoir untuk memanaskan minyak berat (heavy oki) agar kekentalannya berkurang. \"Sehingga minyak lebih mudah diangkat ke permukaan. Inovasi yang kita ajukan adalah penggunaan Concentrated Solar Power (CSP),\" terangnya. Inovasi ini, lanjut Arief, terdiri dari kumpulan reflector (heliostat) yang berfungsi memantulkan sinar matahari ke central tower (receiver). Panas yang terkumpul di tower akan digunakan untuk memanaskan molten salt sebagai media fluida yang kemudian digunakan untuk memanaskan air menjadi uap. \"Uap ini diinjeksi ke dalam reservoir untuk proses TEOR,” tambahnya. Lebih jauh dikatakannya, untuk mengatasi masalah ketergantungan cuaca dari energi surya, tim melakukan intermittent injection. Istilah lainnya adalah injeksi selang-seling. \"Jadi pada malam hari injeksi uap dengan temperatur tinggi diganti dengan injeksi air panas. Setelah dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak, efektivitasnya ternyata tidak jauh berbeda dengan injeksi uap temperatur tinggi,” demikian Arief. (tux)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
- 1 7 Tips Merawat Rambut Keriting Agar Tetap Sehat Alami!
- 2 Jaga Kelembapan Kulit dengan Rutin Konsumsi 3 Buah Ini
- 3 Hindari 5 Hal Ini Kalau Kamu Gak Mau Punya Kulit Kering Bersisik
- 4 Mitos atau Fakta: Terlalu Sering Keramas Malah Akan Merusak Rambut?
- 5 Hati-hati, Salah Pilih Soflens Bisa Bikin Mual dan Sakit Kepala! Berikut 3 Tips Memilih Soflen yang Tepat!
- 1 7 Tips Merawat Rambut Keriting Agar Tetap Sehat Alami!
- 2 Jaga Kelembapan Kulit dengan Rutin Konsumsi 3 Buah Ini
- 3 Hindari 5 Hal Ini Kalau Kamu Gak Mau Punya Kulit Kering Bersisik
- 4 Mitos atau Fakta: Terlalu Sering Keramas Malah Akan Merusak Rambut?
- 5 Hati-hati, Salah Pilih Soflens Bisa Bikin Mual dan Sakit Kepala! Berikut 3 Tips Memilih Soflen yang Tepat!