UP Gandeng UTP Kembangkan Baterai Mobil Listrik
BENGKULU RU.ID - Universitas Pertamina (UP) menggandeng Universiti Teknologi Petronas (UTP) dalam mengembangkan baterai mobil listrik berbasis sodium dan alumunium. Pengembangan baterai yang dimaksud tidak lepas dari naiknya tren penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, dimana hingga November tahun lalu kendaraan listrik di Indonesia mencapai 14.400 unit. \"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI pun menargetkan tahun 2030 mendatang jumlah mobil listrik mencapai angka 2 juta unit, dan motor listrik sekitar 13 juta unit. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga menyatakan komponen utama yang digunakan untuk kendaraan listrik saat ini berjenis baterai lithium-ion,\" ungkap Tim Peneliti Prodi Teknik Mesin UP, Sylvia Ayu Pradanawati, Ph.D. Menurutnya, baterai jenis ini unggul dari sisi usia pakai dan proses pengisian daya yang lebih cepat. Namun untuk pembuatan baterai lithium-ion memakan biaya besar. \"Makanya melalui pengembangan ini kita menawarkan solusi pemanfaatan sodium dan aluminium menjadi baku utama pembuatan baterai pengganti lithium,\" kata Sylvia. Ia menerangkan, setahun terakhir, tim melakukan pengembangan baterai dengan cara menggantikan elektrolit cair menjadi polimer elektrolit berbahan baku sodium dan aluminium. \"Selain untuk mendapatkan aternatif bahan baku baterai, elektrolit yang dibuat juga terbukti lebih tahan pada suhu tinggi, dibandingkan elektrolit cair. Harganya juga lebih ekonomis,” terangnya. Apalagi, lanjutnya, sodium dan alumunium jumlahnya di alam jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan lithium yang sangat terbatas. Sehingga, ketersediaannya lebih berkelanjutan. Dalam aplikasinya nanti, selain berpotensi digunakan pada kendaraan listrik, baterai ion sodium dan aluminium ini juga dapat digunakan untuk perangkat elektronik portabel. \"Dalam penelitiannya kita menggandeng UTP milik perusahaan minyak dan gas bumi Malaysia, Petronas. Kita memiliki kesamaan tujuan untuk membangun industry-oriented university. Konsep ini bertujuan menjawab kebutuhan industri dengan mengembangkan SDM unggul yang fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan dunia industri, khususnya industri energi,\" singkat Sylvia. (tux)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: