Picu Konflik, Hilangkan Money Politic Pilkades

Picu Konflik, Hilangkan Money Politic Pilkades

MUKOMUKO RU.ID - Ketua DPRD Mukomuko, Ali Saftaini, SE meminta kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa (pilkades) serenta di tahun 2022 ini, agar dapat meminimalisir terjadinya konflik pilkades dengan cara meniadakan politik uang atau money politic pilkades. Mengaca pada pilikades tahun 2021 lalu, ada aturan yang membolehkan para calon kades memberikan buah tangan berbentuk barang dengan nilai di bawah Rp 50 ribu. Ia meminta, aturan itu tidak dipakai pada pelaksanaan pilkades pada 17 Mei 2022 nanti. “Karena aturan itu telah mengakibatkan polemik. Konflik ini banyak sekali kita temukan di lapangan. Makanya saya minta, sebaianya untuk pilkades tahun ini tidak ada money politic. Kalau ada calon kades yang bermain itu, maka dianggap melakukan pelanggaran,” tegas Ali. Hal-hal yang memicu terjadinya konflik pilkades, harus segera disosialisasikan oleh panitia pilkades tingkat kabupaten hingga ke tingkat desa. Termasuk panitia pilkades harus memiliki pendirian dengan tidak meminta pendapat atau kesepakatan dari calon kades. Panitia pilkades harus berpegang teguh dengan aturan pilkades yang sudah dibuat oleh kabupaten. “Jalankan saja aturan yang ada. jangan meminta kesepakatan kepada calon kades. Karena ini juga menjadi polemik di kemudian hari. Contohnya juga sudah banyak, hingga akhirnya terjadi sengketa pilkades. Hal-hal itu, kami minta cepat disosialisasikan,” terangnya. Selain itu, Ali juga mengharapkan untuk daftar pemilik tetap (DPT) pilkades dapat ditetapkan sebelum penetapan calo kades. Sehinga tidak lagi tarik menarik lagi antara data yang dimiliki pendukung calon dengan DPT yang ditetapkan panitia. Dengan menetapkan DPT sebelum penetapan calon, juga akan memberi keuntungan bagi calon kades itu sendiri. Sebab para calon bisa memprediksi, berapa jumlah dukungan yang harus mereka dapatkan untuk duduk dikursi kades. “Inilah saran kami agar kiranya dapat dipertimbangkan oleh pnitia pilkades. Pilkades yang pernah kita jalankan di tahun 2021 lalu, mari kita jadikan sebuah pengalaman. Mana saja yang poin yang memicu terjadinya konflik, mari kita benahi bersama agar pilkades tahun ini berjalan lancar dan damai,” harapnya. Ali juga berpesan kepada seluruh panitia pilkades tingkat desa, agar tetap menjaga netralitasnya dengan tidak ikut kampanye atau berpihak kepada salah satu calon secara terang-terangan. Sebab hal demikian, akan menimbulkan polemik pilkades lantaran tidak netralnya panitia. “Panitia penyelenggara itu harus mampu menjaga netralitas. Meski saya juga tahu, mereka juga memiliki hak pilih dalam pelaksanaan pilkades itu,” pungkasnya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: