Hampir Seluruh Sungai Dihuni Buaya

Hampir Seluruh Sungai Dihuni Buaya

Tiga Warga Jadi Korban MUKOMUKO RU.ID – Kepala Balai BKSDA Bengkulu melalui Kepala Resor Mukomuko, Rasidin menyampaikan, mayoritas sungai yang bermuara ke laut di wilayah Kabupaten Mukomuko ada buaya. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati. “Hampir seluruh sungai di daerah ini ada buaya. Untuk itu warga yang beraktifitas untuk lebih berhati -hati,” ingatnya. Rasidin menginggatkan, jangan ada kegiatan upaya perburuan terhadap buaya, apalagi membunuh buaya yang di lindungi tersebut. Pasalnya, sepengetahuannya, dulu pernah terjadi adanya upaya melakukan penjaringan anak buaya, lalu buaya tersebut di bunuh. “Jangan ada lagi perburuan terhadap buaya. Pengalaman yang pernah terjadi, ada anak buaya di bunuh sehingga buaya lainnya yang berukuran lebih besar, lebih mengganas dan mencari mangsa siapapun yang berada di sekitar perairan tempat buaya tersebut,” katanya. Ditanya sudah berapa kejadian warga di serang buaya. Rasidin mengaku, terhitung Januari hingga Februari tahun 2022 ini, satu kasus dan menyebabkan satu warga meninggal dunia. Untuk beberapa tahun lalu, ada laporan yakni tahun 2016 satu kejadian di Padang Gading, korbanya meninggal dunia. Tahun 2017 di Desa Gading Jaya korban selamat. Tahun 2018 lalu di Air Hitam, satu orang meninggal dunia. “Ada juga kejadian lainnya tapi tidak melapor. Khusus untuk dua bulan berjalan di tahun 2022 ini, ada satu kasus. Yang jelas kita imbau masyarakat untuk lebih berhati-hati. Terutama warga yang beraktifitas di perairan sungai yang bermuara ke laut. Karena populasi buaya dipastikan ada,” demikian Rasidin. Pemuda Desa Tanah Harapan Kecamatan Kota Mukomuko, Robianto menyampaikan, lokasi sungai di wilayah Desa Tanah Rekah, Desa Tanah Harapan dan sekitarnya warga sering melihat buaya. Dan di aliran sungai tersebut tempat warga beraktifitas seperti menyelam mencari lokan, menangkap ikan dan tempat anak-anak mandi. ”Aliran sungai Selagan tempat masyarakat beraktifitas sehari-hari baik itu untuk mencari nafkah, juga tempat mandi. Pasca kejadian satu warga Tanah Rekah meninggal dunia akibat digigit buaya. Tidak ada satu pun warga yang berani mendekat baik itu di lokasi tempat kejadian maupun di aliran sungai Selagan di dua desa ini,” pungkasnya. (rel)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: