Pasal Trawl, Nelayan Ngadu ke Jokowi

Pasal Trawl, Nelayan Ngadu ke Jokowi

ARGA MAKMUR RU.ID - Polemik tak berujung, meski sempat terjadi \"perang\" laut antara nelayan tradisional dengan nelayan trawl di perairan Provinsi Bengkulu, salah satunya Bengkulu Utara (BU), agaknya kembali memanas. Organisasi nelayan tradisional Provinsi Bengkulu, berencana mengadu ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tujuannya, agar keberadaan nelayan trawl bisa dihentikan, karena dinilai merusak ekosistem laut. Sekaligus, merusak kawasan jelajah nelayan tradisional yang kini harus bersabung nyawa, lantaran memasuki laut dalam untuk mencari ikan. Koordinator Kelompok Nelayan Tradisional Wilayah BU, Rusman, saat dikonfirmasi Radar Utara, Senin (14/2), tak mengelak rencana itu. Kini, kata dia, selain mempersiapkan surat pengaduan yagn juga akan ditujukan ke Presiden Jokowi serta ditembuskan ke Panglima TNI, Mabes Polri, DPR RI, DPD RI dan lainnya total 10 tembusan itu, Rusman menegas, langkah yang dilakukan pihaknya itu dipicu dengan penyelesaikan konflik yang dinilainya belum menemui rumusan konkret. Trawl masih mengganggu aktifitas wilayah tangkapan nelayan tradisional. \"Kami sudah sangat sulit untuk mendapatkan ikan, di perairan dangkal yang menjadi domain nelayan tradisonal. Kami harus melawan ombak, menuju laut dalam yang tentunya sangat mengancam nyawa, karena perkakas yang seadanya,\" ungkap Rusman, kemarin. Pria yang terbilang aktif, dalam setiap perselihan nelayan tradisional dan trawl ini, belum mengumbar waktu fix menuju Kantor Presiden. Kenekatannya itu, bakal dilakukan lewat jalur darat. Historis persoalan, penanganan di daerah sampai dengan kesepakatan lainnya, lanjut Rusman, sudah dituang dalam bundel berkas laporan ke Jokowi itu. \"Kami sudah tidak tahu lagi mau ngomong ke siapa. Makanya kami nekad untuk mengadu ke Presiden Jokowi aja langsung,\" ungkapnya memungkas. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: