Stok Vaksin Rabies 20 Kiur
MUKOMUKO RU.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko memastikan, stok vaksin antirabies (VAR) untuk masyarakat sebagai upaya mencegah terjadinya ancaman penyakit rabies akibat digigit hewan penular rabies, masih aman. Data Dinkes, stok VAR ada 20 kiur. Jumlah stok tersebut banyak, lantaran kasus gigitan hewan penular rabies tidak terlalu banyak di tahun 2021. “Meskipun sekarang stok VAR aman, tetapi kami tetap mengusulkan penambahan VAR kepada pemerintah provinsi, selain membeli VAR menggunakan dana APBD tahun 2022 ini,” terang Plt Kepala Dinkes Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM kemarin. Bustam menjelaskan, soal ketersediaan VAR yang ada sekarang tidak bisa dipisahkan dari peran aktif pemerintah provinsi yang sangat rutin memberikan bantuan VAR. Meskipun, penggunaan VAR ini sangat terbatas karena ada waktu kedaluwarsa. \"Itulah kami tidak bisa menyimpan VAR terlalu lama, karena ada waktu kedaluwarsanya. Dan untuk tahun ini, kami juga mengusulkan penambahan anggaran pembelian VAR di APBD,\" ujarnya. Hingga sekarang, Bustam mengaku, rutin berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait dengan ketersediaan VAR untuk warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies. Sebab pihaknya tidak menginginkan, ketersediaan VAR kosong. selain itu, pemberian VAR kepada korban yang digigit hewan penular rabies, pihaknya sangat selektif dan bakal disesuaikan dengan lokasi atau wilayah zona merah atau wilayah yang memiliki banyak hewan penular rabies yang belum divaksin. “Itu cara pemberianya. Untuk diketahui, di tahun 2021 lalu sebanyak 61 warga menjadi korban gigitan hewan penular rabies. Angka itu menurun dibandingkan kasus tahun 2020 yang mencapai 85 orang. Turunnya kasus itu karena warga semakin waspada,\" katanya. Ditambahkanya, dari 61 warga yang terkena gigitan hewan penular rabies di tahun 2021, paling banyak terjadi pada bulan Maret dan September masing-masing mencapai 8 orang. Sedangkan di bulan Januari dan Desember, masing-masing sebanyak 7 orang. Untuk bulan Februari dan Juli, masing-masing 6 orang, dan pada bulan di luar itu kasusnya bervariasi antara 1 - 4 orang. “Kami memastikan, mayoritas hewan yang menggigit warga itu adalah hewan peliharaan dan telah divaksin untuk mencegah penyakit rabies,” pungkasnya. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: