Prediksi Tinggi Gelombang 4 Meter
ARGA MAKMUR RU.ID - Cuaca ekstrem, diperkirakan dapat terjadi dalam sepekan kedepan. Lewat analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan kedepan di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) dan fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial. Prakiraan cuaca ekstrem yang berlaku mulai 8-14 Februari itu pun, menempatkan salah satu wilayah Bengkulu Utara (BU); Perairan Enggano-Bengkulu, sebagai titik prakiraan cuaca buruk yang bisa memicu gelombang setinggi 4 meter. \"Mengamati potensi tersebut, BMKG memberikan peringatan dini terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi,\" beber BMKG lewat woro-woro digitalnya yang diposting instagram resminya @infobmkg, kemarin. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BU, Eka Hendriyadi,SH,MH, tak menampik prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG itu. Eka mengaku, salah satu parameter analisa di daerah, salah satunya merujuk pada lembaga pemerintah yang membidangi pemantauan cuaca itu. \"Untuk itu, masyarakat yang berada di kawasan dekat pantai, sampai dengan di Enggano, diimbau untuk tetap waspada serta bijak dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Kami pun mengikuti perkembangan informasi dari Kesyahbandaran Pulau Baai juga,\" ujarnya. Sementara itu, Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG memantau pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 93S yang terbentuk di sekitar Samudra Hindia sebelah Barat daya Banten atau tepatnya di 13.8°LS 105.5°BT, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam) dan tekanan udara minimum di sekitar pusat sistem mencapai 1000 hPa. Sistem Bibit Siklon 93S bergerak ke arah selatan “MENJAUHI WILAYAH INDONESIA\". Dalam periode 24 jam kedepan masih berada pada kategori SEDANG untuk menjadi sistem Siklon Tropis. Suatu kriteria bahwa Bibit Siklon dapat dikatakan meningkat menjadi Siklon Tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam). Keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S tersebut, dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut. BMKG juga mengabarkan, prakiraan gelombang setinggi sampai dengan 7 meter juga bisa terjadi di Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Tengah serta Samudera Hindia Barat Lampung hingga Selatan Jawa Barat. (bep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: