Antisipasi Longsor, BPJN Diminta Realisasikan Pelapis Tebing

Antisipasi Longsor, BPJN Diminta Realisasikan Pelapis Tebing

BENGKULU RU.ID - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu diminta untuk segera merealisasikan pembangunan pelapis tebing pada ruas jalan nasional tepatnya di area pengunungan Taba Penanjung-Kepahiang yang membelah kawasan Hutan Lindung Bukit Daun. Pasalnya pada titik tersebut sangat rawan terjadinya bencana longsor hingga menimbun badan jalan. Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Ir. H. Darmawansyah, MT mengatakan, buktinya saja longsor yang terjadi baru-baru ini, dimana warga yang melintas harus terjebak hingga 12 jam lebih. \"Makanya kita meminta BPJN dapat segera merealisasikan pembangunan pelapis tebing sebagai langkah antisipasi longsor,\" ungkap Darmawan, Selasa (1/2). Menurut Politisi Partai Golkar ini, terkait pembangunan pelapis tebing ini sebenarnya sudah pernah dikoordinasikan pihaknya secara langsung dengan BPJN Bengkulu. \"Bahkan dalam koordinasi itu anggaran yang disiapkan untuk rencana pembangunan pelapis tebing tersebut lebih dari Rp 100 miliar pada Tahun Anggaran (TA) 2021 lalu,\" kata Darmawan. Hanya saja, lanjut Darmawan, tidak terealisasi, walaupun sudah menjalani tender sebanyak 2 kali. Ini secara tidak langsung menunjukkan tender yang dimaksud gagal dan dari informasi yang diterima, pihak BPJN sendiri yang membatalkan. \"Terkait dengan pembatalan, kita juga kurang tahu pasti. Namun BPJN yang memilik tim Pokjda memang memiliki hak untuk membatalkan,\" ujarnya. Ditambahkan anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu lainnya, Edwar Samsi, S.Ip, MM, tahun ini anggaran untuk rencana pembangunan pelapis tebing itu kembali teranggarkan bersumber dari APBN. Tentunya diharapkan ketika sudah tender nanti, dapat terkontrak sehingga rencana pembangunan pelapis tebing itu bisa terealisasi. \"Ruas jalan tersebut memiliki peranan yang vital, makanya kita berharap tahun ini ada pemenang lelang terkait rencana pembangunan tersebut. Karena jika terjadi longsor yang menutupi badan jalan, tentu saja masyarakat terkena imbasnya. Contoh kecilnya saja masyarakat yang menjual sayuran dari Curup ke Bengkulu, berapa kerugian mereka ketika harus terjebak akibat longsor,\" singkat Edwar. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: