Menyedihkan, Jembatan Pagardin di Pandang ‘Sebelah Mata’
ULOK KUPAI RU.ID - Memasuki awal TA 2022 ini, belum ada kebijakan konkret untuk memikirkan peningkatan kapasitas jembatan gantung di Desa Pagardin Kecamatan Ulok Kupai. Bahkan, belum diketahui pasti, peningkatan jembatan yang setiap tahun diusulkan itu, menjadi tanggungjawab atau wewenang siapa? Pasalnya, beberapa kali diusulkan, jembatan gantung yang menjadi urat nadi masyarakat di Desa Pagardin itu, belum tertangani sesuai harapan. Saat dikonfirmasi RU, Camat Ulok Kupai, M Abduh Sadat, M.Pd mengatakan, melihat dari status jalan di Desa Pagardin maka peningkatan jembatan gantung ini merupakan tanggungjawab dan menjadi wewenang Pemkab BU. \"Setahu kami, jalan ke Desa Pagardin milik kabupaten. Artinya, jembatan gantung itu juga kewenangan Pemkab BU,\" terang Camat. Camat menegaskan, peningkatan jembatan gantung di Desa Pagardin, sudah sering diusulkan bahkan Bappeda BU sudah meninjau akses jembatan yang masih berbahan material pelat besi itu. \"Dulu Bappeda BU sudah melihat kondisi jembatan. Rencananya, peningkatan jembatan ini akan didanai lewat dana CSR yang dikelola oleh TJSLP BU. Tapi belum tahu kelanjutannya, masyarakat di sana (Pagardin, Red) masih mengharapkan jembatan itu dapat ditingkatkan kualitasnya,\" imbuhnya. Lebih jauh Camat meminta kepada masyarakat untuk bersabar. Camat optimis, bila anggaran pemerintah daerah sudah stabil dan mencukupi, usulan terkait peningkatan jembatan ini menjadi prioritas bagi pemerintah daerah untuk direalisasikan. \"Terlepas dari TJSLP atau anggaran lainnya, Insya Allah peningkatan jembatan ini pasti akan direalisasikan. Sementara ini, kita harus bersabar dan tetap mengusulkannya kembali,\" demikian Camat. Terpisah, dibincangi Radar Utara beberapa waktu lalu, Kades Pagardin, Suharto mengaku, kecewa, kesal dan sedih ketika berbincara soal pembangunan yang belum menyentuh kepentingan dan hajat hidup masyarakatnya itu. Diakui Suharto, berbagai upaya sudah dilakukan dan terus dilakukan pihaknya bersama para tokoh masyarakat, pemuda dan masyarakat setempat, untuk membuka mata hati para pemegang kebijakan daerah. Namun sayangnya, kata dia, upaya itu belum membuahkan hasil karena infrastruktur untuk masyarakat di Desa Pagardin masih di pandang sebelah mata bahkan tak pernah dianggap oleh pemerintah. \"Apalagi yang bisa kita lakukan, kemana lagi kami harus mengusulkan atau mengadukan. Karena memang Desa dan masyarakat kami, di pandang sebelah mata dan tak dianggap kecuali saat Pilkada, dibutuhkan,\" kesal Kades. (sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: