Penduduk Miskin Bengkulu Tercatat 291 Ribu Orang

Penduduk Miskin Bengkulu Tercatat 291 Ribu Orang

BENGKULU RU.ID - Jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu pada September 2021 tercatat sebanyak 291 ribu orang. Ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal. Menurutnya, jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding September 2020 yakni sebanyak 305,98 ribu orang, yang berarti turun sebesar 0,87 persen. \"Sebaliknya ketika dibandingkan Maret 2021, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 14,21 ribu orang. Sementara jika dibandingkan dengan September 2020, jumlah penduduk miskin juga berkurang sebanyak 14,19 ribu orang. Penduduk di Provinsi Bengkulu ini dikategorikan miskin pada September 2021 bila pengeluarannya Rp 572.455 per kapita per bulan,\" ungkapnya. Disisi lain, lanjut Win Rizal, jika berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2021 hingga September 2021, jumlah penduduk miskin perkotaan berkurang sebesar 1,63 ribu orang. Sedangkan di pedesaan turun sebesar 12,57 ribu orang. \"Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 15,10 persen menjadi 14,73 persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari 15,28 persen menjadi 14,28 persen,\" jelasnya, Senin (17/1). Lebih jauh dikatakannya, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan adalah pandemi Covid-19 yang berkelanjutan berdampak pada perubahan perilaku serta aktivitas ekonomi penduduk sehingga mempengaruhi angka kemiskinan. \"Kemudian ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan III-2021 terhadap triwulan III-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,47 persen. Lalu kondisi Ketenagakerjaan periode Agustus 2021 menunjukkan bahwa persentase pekerja setengah penganggur naik sebesar 2,48 persen poin, begitu juga persentase pekerja paruh waktu naik sebesar 2,02 persen poin dibandingkan Februari 2021,\" katanya. Ia menambahkan, terdapat 92.303 orang atau 6,07 persen penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Namun persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. \"Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan,\" tutup Win Rizal. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: