Hilirisasi Industri Indonesia, Luhut: Jaringan Radar Diminta Sebarluaskan Kemajuan
ARGA MAKMUR RU.ID - Perkembangan hilirisasi industri Indonesia yang semula banyak mendapat cemoohan, nyatanya mampu meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak. Hal ini tentu menjadi harapan baru untuk menopang pembiayaan pembangunan Indonesia. Bahkan, rencananya, kedepan Kementerian Kemaritiman dan Investasi (Marves) telah membuat blueprint untuk menarik investasi untuk industri semikonduktor/chip dan Rumah Sakit (RS) International. Ini terungkap dalam paparan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pembuka launching DIsway National Network yang diikuti oleh 225 media Wahana Semesta Media yang nantinya berada dalam naungan DIsway National Network. \"Begitu mendapat kabar dari Pak Dahlan, saya langsung sambut dan luangkan waktu untuk berbincang di hadapan teman-teman jaringan media Pak Dahlan. Kredibilitas Pak Dahlan tidak diragukan lagi,\" ungkap Luhut mengawali webinar. Ditegaskan Luhut, ketersediaan bahan baku pembuatan semikonduktor/chip sangat melimpah di Indonesia. Ini menjadi pintu utama untuk modernisasi industri di Indonesia agar mampu bersaing dengan negara-negara maju. \"Diawal-awal, kita dicemooh, apa itu hilirisasi industri. Tapi dua tahun berjalan sudah terlihat hasilnya. Indonesia adalah negara yang besar. Namun selama ini tidak dimanajemen dengan baik,\" ungkapnya. Luhut berharap, media yang berada dalam jaringan Wahana Semesta Media (WSM) atau nantinya menjadi DIsway National Network termasuk Radar Utara yang berada di dalamnya menjadi penyampai informasi yang baik, agar perkembangan ekonomi Indonesia yang signifikan dan mulai merata dari barat hingga timur, dapat disampaikan secara benar. Menteri yang pernah menjadi Komandan Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar ini pun menyampaikan, Indonesia kedepan akan membangun basis industri bernilai tambah tinggi untuk mendukung digitalisasi ekonomi yang semakin pesat dan berbasis green economy. \"Diantaranya yang menjadi fokus kami adalah industri semikonduktor/chip, electrical vehicle atau mobil listrik, software engineering dan pariwisata medis,\" ungkapnya. Khusus untuk pariwisata medis, Luhut menjelaskan, hal ini lantaran tingginya permintaan layanan kesehatan dengan standar international di dalam negeri. Hal ini terungkap dalam rilis Bank Dunia yang menyatakan, di tahun 2018, 60 persen turis medis di Malaysia berasal dari Indonesia. Sementara, 45 persen turis medis atau orang berobat ke Singapura, berasal dari Indonesia. \"Berdasarkan riset Roland Berger, ada tiga kota besar di Indonesia yang bisa didirikan Rumah Sakit International, yakni Jakarta, Bali dan Medan. Namun sementara ini, akan fokus di Sanur, Bali,\" terangnya. Untuk mengakomodir target hilirisasi industri ini, Kemenko Marves juga telah menyiapkan strategi peningkatan sumber daya manusia dalam negeri. \"Akan dibentuk talent pool atau semacam penjaringan dan pengumpulan tenaga-tenaga berbakat melalui program penjaringan S1 jurusan teknik dan sains untuk diarahkan dapat bekerja di perusahaan-perusahaan kelas dunia di bidang teknologi yang nantinya akan ditarik kembali ke Indonesia,\" demikian Luhut. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: