Warga Desa di Napal Putih Bakal “Geruduk” Pemprov

Warga Desa di Napal Putih Bakal “Geruduk” Pemprov

NAPAL PUTIH RU.ID - Desa di Kecamatan Napal Putih berniat mendatangi jajaran Pemprov Bengkulu. Desa yang meliputi Desa Pondok Bakil, Desa Talang Berantai, Desa Tanjung Alai, Desa Jabi dan beberapa desa lain ini, mendesak Pemprov Bengkulu untuk segera menangani kerusakan infrastruktur jalan yang menjadi tanggung jawab Pemprov khususnya dari Kecamatan Ketahun-Napal Putih. Ketua BPD Tanjung Alai, Doni Asikin mengaku, kerusakan jalan Provinsi dari Ketahun sampai Napal Putih, sudah sangat parah. Menurut Doni, kondisi ini sudah bertahun-tahun lamanya. Mirisnya lagi, kata Doni, kerusakan jalan yang melintasi desanya itu sudah sering diusulkan, namun jalan yang menjadi urat nadi bagi masyarakat antar desa dan kecamatan ini, belum tertangani sesuai harapan masyarakat. \"Keluhan ini akan kita pertegas di Musrenbangcam. Kami akan mendatangi Pemprov untuk mendesak agar segera menangani kerusakan jalan yang sudah kami rasakan bertahun-tahun,\" tegas mantan Kades Tanjung Alai ini. Diungkapkan Doni, pihaknya tidak menutut setidaknya, setiap tahunnya ada anggaran yang bisa dikucurkan oleh Pemprov sehingga total kerusakan jalan yang terjadi bisa teratasi secara bertahap dan membuat masyarakat lega. \"Faktanya, setiap tahun tidak ada anggaran yang dikucurkan. Baru tahun 2021 kemarin dianggarkan, baru menuntaskan jalan di satu desa. Yang kami harapkan setiap tahun meskipun sedikit, bisa dianggarkan. Dengan demikian secara bertahap seluruh kerusakan yang terjadi bisa teratasi,\" imbuh Doni dengan nada kecewa. Lebih jauh Doni mempertanyakan kontribusi beberapa perusahaan yang telah beroperasi dan mengambil keuntungan alam dari desa di Kecamatan Napal Putih. Menurut Doni, tidak ada kontribusi dari kehadiran perusahaan yang beroperasi di wilayah desanya tersebut. Idealnya, kata Doni, kehadiran perusahaan di lingkungan Kecamatan Napal Putih, dapat menyumbang kontribusi dalam mendukung pembangunan daerah. \"Sudah berapa banyak kekayaan alam diambil tapi tidak ada kontribusi pembangunan yang dirasakan masyarakat. Kemana dan untuk apa CSR dari perusahaan itu,\" demikian Doni. (sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: