Kasus “Patah Leher” Ancam Petani

Kasus “Patah Leher” Ancam Petani

ARGA MAKMUR RU.ID - Serangan penyakit patah leher yang terjadi pada tanaman padi, kini tengah menjadi persoalan di lingkungan petani. Penyakit tanaman padi yang disebab serangan virus yang ditimbulkan oleh hama ini, mengancam pertumbuhan padi. Pasalnya, rumpun padi hanya akan mengeluarkan bulir padi yang tak berisi. \"Hama lainnya seperti ulat dan walangsangit. Kayaknya lagi musim. Selain patah leher,\" ujar Toniwen salah satu petani di kawasan Kecamatan Hulu Palik, kemarin. Dia juga mengakui, tak jarang beberapa kali penyemprotan menggunakan disinfektan, tidak mempengaruhi koloni ragam hama yang terus berjejak di rerumpun padi yang tengah dalam fase pertumbuhan. Tapi dia tetap berupaya sebaik mungkin, agar padi-padi yang ditanamnya tetap hidup. \"Ya intinya kan usaha. Setelah usaha maksimal. Kita tawakal. Bisa jadi, rugi di nanem padi. Tapi diganti Allah di rejeki yang lain. Yakin saja,\" ungkapnya santai. Sementara itu, Nuroto, salah satu penyuluh pertanian di daerah. Ketika dibincangi soal kasus yang kini tengah mendera para petani padi, tak menyangkal soal fakta ini. Dia mengatakan, kasus patah leher, terdapat beberapa tingkatan. Mulai dari tingkatan rendah, yakni hanya menyebabkan gagalnya bulir padi yang tak berisi, namun tidak pada seluruh anggota rumpun padi. Terparah, kata dia, seluruh batang rumpun padi mengalami produksi padi yang tanpa isi alias gabuk. \"Kasus patah leher, memang sulit dikendalikan. Karena pada saat terjadi, itu artinya batang padi sudah terserang virus dan membusuk. Cuma tidak seluruh rumpun, kalau yang masih biasa. Untuk itu, langkah antisipatif, hanya dapat dilakukan saat pemupukan pertama dan kedua. Dia menyarankan, agar petani mencampur pupuk yang akan ditabur dengan disinfektan,\" ungkapnya memungkas. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: