Warga dan Aktivis Ditangkap, PKBHB dan STAB Angkat Bicara

Warga dan Aktivis Ditangkap, PKBHB dan STAB Angkat Bicara

Foto: Pembubaran massa aksi penolakan tambang pasir besi di Pasar Seluma.


BENGKULU RU.ID - Aksi massa penolakan keberadaan PT. Faminglevto Bakti Abadi yang melakukan aktifitas pertambangan pasir besi di Pasar Seluma Kabupaten Seluma, Senin (27/12) berujung pada penangkapan 9 orang. Berdasarkan fakta tersebut, Perkumoulan Kantor Bantuan Hukum Bengkulu (PKBH) dan Serikat Tani Bengkulu (STaB) angkat bicara.

Ketua PKBHB, Evi Elvina Dwita mengatakan, sebagaimana informasi yang diterima pihaknya, 9 orang yang ditangkap tersebut yakni 5 orang ibu-ibu, dan 4 orang aktivis.

\"Penangkapan dilakukan aparat kepolisian Polres Seluma, dimana ada indikasi pemaksaan terhadap massa yang menggelar aks penolakan tambang pasir besi sejak lima hari lalu untuk membubarkan,\" ungkap Evi.

Menurutnya, adapun yang ditangkap antara lain Fitri, Novita, Rustam Efendi, Rivaldo Agustus, Abdul, Selvia, Rahmat Coucil, dan Anton.

\"Kita menilai tindakan aparat kepolisian semena-mena dan tidak manusiawi dalam pembubaran itu. Kita juga mengecam keras tindakan aparat yang ada di lapangan, dan harusnya lebih mengedepankan negosiasi atau cara preventif terhadap warga,\" sesal Evi.

Dalam kesempatan ini, lanjut Evi, pihaknya mendesak Kapolres Seluma untuk dapat membebaskan ibu-ibu dan aktivis yang diamankan.

\"Selain itu kita meminta Pemprov Bengkulu dan serta Pemkab Seluma meninjau ulang izin tambang pasir besi yang menuai penolakan warga tersebut,\" kata Evi.

Sementara itu, Sekjen STaB, Andi wibowo menyampaikan, Pemprov dan Pemkab Seluma harus bertindak cepat dalam menyikapi konflik-konflik agraria, dimana masyarakat berhadapan dengan perusahaan. Sehingga masyarakat kecil tidak menjadi korban.

\"Tambang pasir besi ini salah satu kasus yang ada Provinsi Bengkulu dan masih banyak persoalan-persoalan lain yg menyangkut masyarakat kecil dan petani. Kita menyayangkan ketika para ibu-ibu sampai 5 hari menduduki lokasi tambang pasir besi tersebut yang berakhir dengan pembubaran paksa dan ditangkap,\" tutupnya. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: