Masih Nantikan Nasib Proposal Rp 74 M

ARGA MAKMUR RU.ID - Kebutuhan anggaran membangun Pasar Purwodadi Arga Makmur, senilai Rp 74 miliar, masih terus diperjuangkan oleh daerah. Sebelumnya, ada anggaran di pusat senilai Rp 400 miliar yang bertengger di Kementerian Perdagangan (Kemendag). Cuma, angka kumulatif yang nantinya akan menjadi dana Tugas Pembantuan atau TP, ketika dikucur daerah tersebut, kondisinya sudah ditunggu lebih kurang 700 proposal yang berasal dari daerah-daerah. Slot angggaran itu, berada di pos anggaran yang dikelola oleh Direktur Sarana Distribusi Logistik, Kemendag. Kabarnya, proposal usulan pembangunan pasar itu, bakal dikonfirmasikan pusat akhir tahun ini atau awal tahun depan. Plt Kepala Dinas Perdagangan BU, H Suharlan, M.Pd, menyampaikan, kini daerah terus melakukan upaya-upaya untuk proposal tersebut. Dia mengamini kini terdapat anggaran senilai Rp 400-an miliar yang penggunaannya, tengah dalam verifikasi proposal oleh pihak kementerian. Meski, kata dia, usulan daerah itu pun berjejal dalam antre nasioanal yang jumlahnya mencapai 700-an proposal dari berbagai daerah. \"Karena kebutuhan pembangunan pasar induk ini, memerlukan anggaran yang tidak sedikit, sehingga upaya lobi pusat terus dilakukan. Dan berdasarkan komunikasi yang dilakukan, kasus kebakaran pasar induk ini, dalam periodisasi itu terjadi di 3 daerah yakni BU, Papua dan Ciamis. Kita tengah melakukan upaya agar situasi ini menjadi pertimbangan,\" jelasnya. Dalam desain pembangunan pasar modern yang sudah dilakukan oleh daerah, Suharlan menyampaikan kebutuhan anggaran senilai Rp 74 miliar itu, selain melobi Kementerian Perdagangan. Daerah juga melakukan upaya agar kebutuhan anggaran itu, bisa diakomodir lewat kementerian lain. Kebutuhan anggaran itu, turut ditembuskan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Meski, kondisi yang sama juga terjadi di kantornya Menteri Basuki itu; lobian daerah yang tengah antre mencapai seribuan proposal. Disinggung soal kabar adanya upaya lain yang tengah dilakukan daerah? Suharlan, belum menjawab soal ini. Dia hanya menegas, saat ini daerah terus melukan upaya keras soal ini. \"Komunikasi masih terus dilakukan dengan intens,\" pungkasnya. (bep)

Sumber: