Antisipasi Fenomena La Nina

Antisipasi Fenomena La Nina

BENGKULU RU.ID - Sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi fenomena La Nina, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu secara sigap berkoordinasi bersama BMKG, Basarnas dan juga BPBD guna mengantisipasi dampak buruk bahaya hidrometeorologi. Baik itu banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, yang dipicu fenomena tersebut. Kepala BMKG Provinsi Bengkulu, Klaus Johannes Apoh Damanik menyampaikan, kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat ini merujuk pada potensi La Nina di Indonesia yang diprediksi dapat terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022. Fenomena tersebut merupakan anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan. \"Kita memprediksi La Nina bisa sampai bulan Februari tahun depan, dan November ini masa puncak hujan tinggi untuk provinsi Bengkulu. Informasi ini pentign diteruskan ke masyarakat agar dapat menyiapkan diri jikalau sewaktu-waktu terjadi bencana banjir, maupun longsor. Sehingga nantinya dapat meminimalisir dampak,\" ungkapnya. Sementara Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah mengungkapkan, ada beberapa langkah strategis yang diambil. Diantaranya kabupaten/kota diminta menginformasikan pemetaan potensi bencana, mulai lokasi dan sektor apa yang akan terkena dampak bencana. Kemudian daerah potensial bencana diminta membangun posko kesiapsiagaan. \"Sehingga ketika situasi bencana terjadi dapat dilakukan langkah cepat tanggap. Untuk banjir, selama ini sudah mendapatkan pemetaannya hampir permanen sumber utamanya yaitu dari daerah aliran sungai (DAS), kemudian longsor di beberapa wilayah yang memang topografi lahannya sangat potensial terjadi bencana,\" demikian Rohidin. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: