Siring Pasang Ambruk, Diduga Dibangun Asal Jadi
TUBEI RU.ID - Pembangunan infrastruktur fisik drainase atau siring pasang beton di sepanjang pinggir jalan Desa Sungai Gerong sampai Desa Selebar Jaya Kecamatan Amen Kabupaten Lebong, yang dibangun belum genap satu bulan sudah ambruk, diduga tidak sesuai spek bahkan dibangun asal-asalan dan asal jadi. Data dihimpun Radar Utara, pekerjaan proyek pembangunan siring pasang beton ini pasca direalisasikan proyek pelebaran jalan hotmix status milik kabupaten yang saat ini direalisasikan Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-P) Kabupaten Lebong, melalui pihak ketiga CV Teknik Kualiva Engineering, dengan konsultan pengawas, PT Wiyata Karya Konsultan. Aktifitas proyek peningkatan pelebaran jalan hotmix status jalan kabupaten yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Lebong tahun anggaran (TA) 2021, dengan total anggaran Rp 11.303.557.644, terbagi dalam 9 titik kegiatan di Kabupaten Lebong. Dimana, seharusnya pembangunan infrastruktur fisik yang memang dibangun sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), serta harus sesuai dengan perencanaan awal Bidang Bina Marga Dinas PUPR-P bersama pihak konsultan itu. Nantinya, bisa memberikan manfaatkan banyak bagi masyarakat Kabupaten Lebong. Namun berbeda dengan pembangunan Drainase pada paket pelebaran jalan Sungai Gerong - Slebar Jaya Kecamatan Amen Kabupaten Lebong ini. Selain dikeluhkan oleh beberapa warga setempat, lantaran adanya beberapa bangunan drainase yang ambruk dan retak, bahkan sudah tampak posisi bangunan yang mereng itu, sehingga diasumsi dibangun asal-asalan tanpa mengikuti aturan dalam perencanaan realisasi pembangunan. Bahkan, realisasi pembangunan infrastruktur fisik drainase dengan volume panjang kurang lebih 1.800 meter ini pun, diduga dalam pelaksanaan kurangnya pengawasan. Terlebih lagi, meski telah dilakukan perbaikan pada titik pembangunan siring pasang yang ambruk, namun terlihat dilokasi pembangunan tersebut sejauh ini tidak ada perubahan yang dilakukan pihak OPD teknis bersama pihak kontraktor pasca ambruknya beberapa titik pembangunan siring pasang tersebut. Menariknya lagi, pihak konsultan pengawas PT Teknik Kualiva Engineering sendiri, terdapat perbedaan pendapat terkait konstruksi bangunan drainase tersebut. Dimana pihak konsultan menegaskan, bahwa bangunan drainase tersebut dibangun tidak sesuai gambar. \"Untuk pembangunan drainase permukaan tepi jalan raya ini, seharusnya dipasang dengan berbentuk angka 4 dan bukan seperti sekarang ini,\" kata salah satu konsultan pembangunan drainase, Fran. Sementara, berbeda dengan penjelasan dari pihak PT Teknik Kualiva Engineering yang disampaikan Pelaksana lapangan, Haryanto menegaskan, bangunan drainase yang ambruk tersebut, dibangun sudah sesuai dengan RAB dan tanpa adanaya pondasi dengan bentuk bangunan hurup U. \"Memang sudah sesuai dengan perjanjian dan kontrak awal, kalau memang drainase ini, bangunannya seperti itu,\" katanya,dikutip dari SKH Radar Utara. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR-P Kabupaten Lebong, Joni Prawinata, SE, M.Si, belum berhasil dikonfirmasi. Namun sempat disampaikan Kasi Perencanaan Dinas PUPR-P, Guntur Saputra, saat di temui di kantornya pada beberapa hari lalu menjelaskan, seluruh item pekerjaan yang rusak akan diperbaiki. Bahkan, PUPR-P juga meminta rekanan pelaksana proyek membongkar ulang fisik yang dinilai berpotensi menyusul kerusakan sebelum waktunya, seperti retak di bagian dinding drainase maupun yang sudah mereng. \"Itu pasti akan diperbaiki, bahkan nanti kami pastikan akan membongkar ulang mana saja yang rusak, baik itu retak sekalipun,\" singkatnya. (oce)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: