Mendesak Dibangun Pengaman Abrasi

Mendesak Dibangun Pengaman Abrasi

HULU PALIK RU.ID - Abrasi di sudut lekukkan sungai, sekaligus titik hantaman air saat banjir, harus menjadi cermatan lintas sektor terkait, pascaamukan banjir Sungai Telatang di Desa Talang Rendah Kecamatan Hulu Palik, Bengkulu Utara (BU), Minggu (24/10). Tiga belas jam usai banjir, laporan warga sudah mulai masuk ke pemerintah desa. Kerusakan yang ditimbulkan dalam banjir kurang dari 2 jam itu, merusak hamparan sawah pascatanam, jelang panen, kebun palawija hingga ternak warga yang mati. Tim Reaksi Cepat Daerah (TRCD) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Senin siang, terpantau tiba di lokasi melakukan pengumpulan data, sebelum menurunkan rekomendasi. Kades Talang Rendah, Kartoyo, ST, ketika dikonfirmasi menerangkan banjir yang menurutnya terbesar dalam kurun waktu 36 tahun terakhir itu, merusak tanaman warga meliputi tanaman palawija sampai dengan tanaman padi siap panen. Keberadaan sawah di bantaran sungai, kini menyisakan lantai cadas dengan bebatuan menonjol ke atas, lantaran lapisan humus sawah disapu bersih oleh kuatnya arus. Salah satu warganya pun melaporkan, ternak sapinya mati. \"Sudah mulai masuk laporan beberapa warga. Sepertinya sektor pertanian menjadi korban paling banyak. Cuma data pastinya belum masuk semua, kami masih menghimpun,\" ujar Kartoyo di kantornya, kemarin. Dia mengaku bakal berkoordinasi dengan dengan kecamatan, untuk mengambil langkah-langkah pascamusibah banjir. Salah satu yang paling urgent, kata dia, adalah pembangunan pengaman abrasi yang berada di titik tumpu air telatang di dekat jembatan yang di atasnya terdapat rumah warga. Rumah permanen yang dibangun tidak jauh dari sungai itu, memang rawan longsor. Pendeknya, bagian bawah rumah itu bertumpu pada lokasi tanah yang menjadi titik abrasi. \"Pembangunan penangkal abrasi, mungkin itu beronjong atau lainnya, sangat perlu dilakukan cepat. Apalagi, curah hujan ini sepertinya masih akan tinggi sampai dengan ujung tahun. Karena status jalan ini merupakan jalan provinsi, kita pun masih akan berkoordinasi lebih lanjut dengan stake holder terkait,\" terangnya,dikutip dari SKH Radar Utara. Daerah saat ini tengah melakukan evaluasi pascabanjir itu. Kepala BPBD, Burman, SH melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Erviana,SP, menegaskan tim reaksi cepat tengah melakukan kajian. \"Sudah turun ke lokasi. Tengah melakukan kajian, sebelum menerbitkan rekomendasi,\" pungkasnya. (bep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: