Ratusan Orang Penghuni Lapas Disuntik Vaksin

ARGA MAKMUR RU.ID - Rawan menjadi klaster penyebaran Covid-19, ratusan narapidana di Lapas Klas II B Arga Makmur, Rabu (15/9), menjalani vaksinasi. Kepala Lapas, Luhur Pambudi, Amd.IP, SH, MH, saat dikonfirmasi Radar Utara mengatakan, vaksinasi yang kemarin dilakukan itu, sudah masuk ke tahapan vaksinasi kedua. \"Lebih kurang 260 warga binaan yang divaksin,\" ujar Luhur Pambudi di kantornya, kemarin. Luhur mengatakan, vaksinasi kepada warga binaan di tengah pandemi Covid-19 yang belum terhenti saat ini, menjadi salah satu hal yang sangat penting dilakukan. Sangat membahayakan, lanjut dia, ketika salah satu dari narapidana ini terpapar virus yang belum ditemukan obatnya. Ditambah lagi, terus dia, kondisi lapas yang over kapasitas dengan 356 narapidana yang berasal dari BU, Bengkulu Tengah (Benteng) dan Mukomuko dari jumlah ideal lapas untuk 180 narapidana, dinilai Luhur menjadi kajian serius pihaknya untuk memaksimalkan vaksinasi bagi ratusan warga binaannya. \"Kami juga memberikan aprasiasi kepada satgas yang sudah turut mendukung dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan lapas ini,\" ungkapnya. Ditanyai soal lockdown yang belum dicabut? Luhur pun membenarkan soal ini. Versinya, kebijakan yang sudah berjalan lama itu, merupakan tindaklanjut instruksi dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) kepada semua jajarannya di tengah pandemi Covid-19. Bersamaan dengan kebijakan ini, jajaran Menteri Yasona Laoli ini pun, terus menjalankan program asimilasi kepada narapidana. Ratusan narapidana di lapas ini pun, sumringah lebih cepat. Pasalnya, dinilai layak dan memenuhi syarat menjalankan program khusus, memulangkan warga binaan sebelum merampungkan masa tahanannya di penjara. \"Lockdown masih berlaku. Itu keputusan dari pusat dan kita harus menjalankan. Ini sebagai upaya meminimalisir potensi terpaparnya wargabinaan saat keluar lapas. Tapi pelaksanaan persidangan tetap berjalan dengan baik dan lancar dengan penyediaan tempat persidangan secara online yang terintegrasi ke pengadilan,\" tandasnya, dikutip dari SKh Radar Utara (16/9). (bep)

Sumber: