Diduga Terbakar Rasa Cemburu, Mulut Suami ‘Dijejal’ Pisau Oleh Sang Istri

Diduga Terbakar Rasa Cemburu, Mulut Suami ‘Dijejal’ Pisau Oleh Sang Istri

ULOK KUPAI RU - Meti Kusna Sari, 19 tahun, warga yang bermukim di Dusun Ulam Desa Tanjung Dalam Kecamatan Ulok Kupai, diduga nekat menganiaya suaminya menggunakan Senjata Tajam (Sajam). Aksinya itu menyebabkan sang suami bernama Jhoni Ahmad, 30 tahun, karyawan alat berat di perusahaan tambang, bersimbah darah. Pasalnya, pisau yang diduga digunakan sang istrinya, bersarang di mulut hingga tembus ke pipi sebelah kanan, hingga korban mengalami pendarahan hebat dan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) pada hari Minggu (5/9), kemarin. Informasi yang berhasil dihimpun oleh RU dari berbagai sumber di lapangan. Diduga, aksi penganiayaan tersebut dilatarbelakangi oleh cemburu buta sang istri kepada suaminya. Tak pelak, kecemburuan itu memicu keributan rumah tangga pasangan suami istri (Pasutri) yang berujung pada aksi penganiayaan hingga insiden pertumpahan darah tak dapat dihindari. \"Bukan keributan. Tapi masalah keluarga antara suami dan istri. Kalau menurut kabarnya, masalah cemburu,\" terang Kades Tanjung Dalam, Asri Anshori. Disinggung terkait kronologis detail insiden penganiayaan tersebut, Kades tidak dapat berspekulasi terlalu jauh. Jelasnya, kata dia, sebelum insiden tersebut terjadi, korban sempat pulang ke rumah dari tempat kerjanya. \"Saat ditusuk, sedang apa, kami kurang tahu. Tapi kabarnya, si suami itu baru pulang dari tempat kerja di tambang,\" imbuhnya. Ditambahkan Kades, usai peristiwa penganiayaan itu, korban langsung dilarikan ke salah satu klinik di Desa Suka Makmur Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) untuk mendapatkan pertolongan medis. \"Lukanya lumayan parah sehingga dari klinik dirujuk ke RS. Dan masalah ini sudah kita laporkan ke kepolisian,\" tandasnya. Informasi lain terkait kronologis peristiwa yang berhasil dihimpun RU. Sebelum peristiwa berdarah ini terjadi, korban berangkat bekerja seperti biasa di salah satu area pertambangan batu bara. Sayangnya, saat menjalankan aktivitasnya sebagai karyawa di perusahaan pertambangan itu, korban menerima telpon sang istri. Menariknya, perbincangan via telpon itu memanas hingga korban memilih pulang ke rumah yang disambut dengan sabetan Sajam dari sang Istri. \"Kita tidak tau benar salahnya, kalau kabar yang kami dengan dari warga begitu. Istrinya itu sering cemburu, selalu mau mengikuti suaminya saat bekerja tapi suaminya ditegur oleh perusahaan agar tidak membawa istrinya karena dikhawatirkan berisiko. Nah, kejadian kemarin itu, si suami ini tidak mau mengajak istrinya, tiba-tiba ditelpon sambil marah-marah oleh istrinya. Pulang ke rumah, disambut pisau itu,\" ujar salah seorang sumber RU yang enggan namanya di korankan. Dikonfirmasi RU, Kapolsek Napal Putih, Ipda Andra, membenarkan peristiwa penganiayaan yang melibatkan pasutri di wilayah hukumnya. Sejauh ini, diakui Kapolsek, pihaknya telah melakukan melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk menindaklanjuti tindak pidana antara Pasutri tersebut. \"Korban sedang di RS. Untuk motif dan status pelaku, masih dalam pengembangan,\" singkat Kapolsek. Terpisah, Direktur RSUD Lagita, dr Andarias BP Tarigan, MM mengaku, korban sempat dilarikan ke RSUD Lagita namun luka yang dialami korban cukup parah sehingga korban dirujuk ke RSUD Arga Makmur untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. \"Luka di bagian pipi sebelah kanan. Saat sampai di RS, pisau yang ada di mulut korban masih menancap dan tidak kita cabut supaya pendarahan yang tidak semakin parah. Selanjutnya, korban langsung kita rujuk ke RSUD Arga Makmur untuk mendapatkan perawatan lebih serius,\" demikian Tarigan. Artikel ini telah ditayangkan di SKH Radar Utara, Senin (6/9/21). (sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: