3 Bulan Hilang, Jasad Tomi Ditemukan di Kawasan Bukit Barisan

3 Bulan Hilang, Jasad Tomi Ditemukan di Kawasan Bukit Barisan

HULU PALIK RU- Masih ingat dengan Tomi warga Desa Pematang Balam, Kecamatan Hulu Palik yang hilang secara misterius sejak 25 Mei 2021 lalu?. Kini, tabir hilangnya remaja 17 tahun itu berhasil terungkap. Tomi ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jasadnya terurai, dan hanya menyisakan tulang belulang di kawasan Hutan Lindung Boven Lais Register 41, tepatnya di wilayah bukit barisan Kecamatan Hulu Palik. Jasad Tomi, pertama kali ditemukan Hatiman. Seorang pencari Rotan dari Desa Pematang Balam, pada Minggu (29/8/2021) sekitar Pukul 09.00 WIB. Kapolres Bengkulu Utara, AKBP. Anto Setyo Hartanto, S.IK, MH melalui Kapolsek Kerkap, IPDA. Ratno, SH ketika dikonfirmasi RU membenarkan penemuan jasad Tomi tersebut. Ia mengatakan, pasca menerima informasi penemuan kerangka manusia dari masyarakat, tepatnya pada Senin (30/8/2021) pagi, jajaran Mapolsek Kerkap di back up oleh Kanit Pidum dan Tim Inafis Polres Bengkulu Utara bersama warga Desa telah melakukan penelusuran dan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). \"Berdasarkan identifikasi yang telah kami lakukan. Kerangka manusia tersebut memang identik dengan Tomi. Hal itu, mengacu pada ciri fisik, gigi ompong dan baju yang terakhir kali dikenakan oleh Tomi, berupa kaos oblong berwarna coklat dan memiliki kerah berwarna hijau,\" jelas Kapolsek. Dari indentifikasi jasad korban itu, lanjut Ratno. Tim Inafis Polres Bengkulu Utara tidak menemukan kejanggalan atau kekerasan fisik pada jasadnya. \"Disisi lain, pihak keluarga juga sudah menerima musibah ini dengan iklas dan meyakini, kerangka manusia itu merupakan jasad Tomi. Sehingga, meskipun kita telah memberikan penawaran untuk melakukan otopsi terhadap jasat korban, pihak keluarga menolak,\" beber perwira muda ini usai melakukan evakuasi korban. Sementara itu Ocan, mewakili kerabat Tomi menyampaikan, Tomi meninggal dunia diduga kuat karena kelelahan. Dan bukan karena, ada kekerasan fisik atau pembunuhan. \"Tomi itu sudah hilang selama 95 hari. Terakhir terlihat warga desa, memang ke arah bukit barisan. Kami meyakini, ia masuk hutan dan nyasar tidak bisa pulang. Itulah, akhirnya Tomi meninggal. Selain itu, dia memang mengidap penyakit epilepsi. Jadi daya pikirnya memang tidak senormal kita,\" tandasnya.(sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: