Puslatluh KP Mulai Kembangkan Maggot BSF di Bengkulu Utara

Puslatluh KP Mulai Kembangkan Maggot BSF di Bengkulu Utara

BENGKULU UTARA RU- Dalam rangka pengembangan teknologi tepat guna. Pusat Pelatihan dan Penyuluh Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) melalui Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Pelembang, yang di komandoi oleh, Zulkarnaen Fahmi, S.Pi, M.Si menyelenggarakan kegiatan, temu lapang percontohan Maggot BSF (Black Soldier Fly) sebagai pakan alternatif ikan nila dan mas, dengan menggunakan solid kelapa sawit di Pokdakan Handayani, Kabupaten Bengkulu Utara, pada (26/8/2021), secara hybrid. Zulkarnain Fahmi, S.Pi, M.Si dalam kesempatan itu menyampaikan percontohan penyuluhan budidaya maggot BSF ini dilakukan, sebagai salah satu upaya mengatasi permasalahan tingginya biaya produksi pakan ikan. \"\" \"Dalam hal itu, kita jadikan Pokdakan Handayani sebagai salah satu kelompok percontohan pengembangan Maggot BSF melalui penggunaan solid kelapa sawit. Kita berharap, apa yang telah dilakukan oleh Pokdakan Handayani ini, bisa menjadi contoh bagi para pembudidaya ikan lainnya, dalam mengurangi biaya pakan,\" ujarnya. Disisi lain, Penyuluh Perikanan Muda, Andika Rahman, S.St.Pi. M.Si selaku mentor dalam kegiatan percontohan budidaya Maggot BSF di Pokdakan Handayani juga menyampaikan, setelah melakukan demonstrasi cara pembuatan pakan mandiri Magot & diuji cobakan secara langsung pada budidaya ikan nila dan ikan mas. Sejak, April hingga Agustus 2021 ini, hasilnya sangat memuaskan. Pihaknya menilai, budidaya Maggot BSF ini bisa menjadi solusi untuk menggantikan, pakan ikan konvensional atau pabrikan, yang nilai ekonomisnya masih sangat tinggi. \"Berdasarkan uji coba yang kita lakukan bersama, pertumbuhan ikan dengan pakan Maggot BSF ini, sangat baik. Bahkan, masa pemeliharaan menjadi lebih singkat, yaitu hanya 4,5 bulan dengan bobot yang sama. Dari total, budidaya maggot sebanyak 215 kg dalam waktu empat bulan 16 hari, bisa menghasilkan panen ikan nila sebanyak 1.746 kg dan 796 kg ikan mas,\" jelasnya. Sementara itu, Bupati Bengkulu Utara, Ir. H. Mian yang turut hadir dalam kegiatan itu menyampaikan, inisiasi para penyuluh perikanan untuk membuat pakan ikan melalui penggunaan bahan solid kelapa sawit ini diharapkan, bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi para pembudidaya ikan, dalam mengurangi biaya pakan ikan pabrikan yang mahal. \"Kami pemerintah daerah sangat mendukung atas pembuatan pakan alternatif ikan air tawar ini. Mudah-mudahan melalui metode baru ini dapat menjadi solusi para petani, agar penghasilan dalam budidaya ikan air tawar lebih meningkat, khususnya ikan mas dan nila,\" harapnya. Ia juga menilai pengembangan pakan ikan menggunakan maggot BSF ini tidak akan terkendala di Kabupaten Bengkulu Utara. Sebab, bahan baku, berupa Solid Sawit sangatlah melimpah. \"Dalam posisi saat ini ada sebanyak 7 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Bengkulu Utara. Dan di akhir tahun 2021 ini akan ada satu penambahan 1 PKS lagi. Itu artinya untuk mendapatkan Solid Sawit tidak lah sulit,\" terangnya. Bupati menaruh harapan, budidaya Maggot BSF ini bisa dikembangkan dengan baik oleh para pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Bengkulu Utara. \"Sebab, melalui pakan alternatif ini tentu akan mendongkrak penghasilan para pelaku budidaya ikan air tawar kedepannya,\" tandas Bupati. Kegiatan yang langsung di hadiri oleh Kepala Puslatluh KP, Dr. Lily Aprilya Pregiwati, S.Pi, M.Si melalui Zoom Meeting itu, juga dihadiri Dr. Nurmeiliasari, S.Pt, M.Sc.ag selaku Kepala Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. (sfa/prw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: