Kepala Dibenturkan ke Dinding, Balita Tewas di Tangan Ibu Kandung
NAPAL PUTIH RU - Misteri dugaan penganiayaan terhadap balita, AS, 4 tahun, di Desa Tanjung Kemenyan Kecamatan Napal Putih hingga korban meregang nyawa, berhasil diungkap oleh aparat Kepolisian Mapolres BU. Informasi yang berhasil dihimpun RU, Kamis (10/6) kemarin. Diluar dugaan, penganiayaan yang menewaskan balita ini, dilakukan oleh ibu kandungnya berinisial, DR, 21 tahun. Perbuatan tergolong sadis ini, nekat dilakukan karena pelaku mengaku jengkel dengan tingkah anaknya yang rewel saat diberi makan. Tak kuasa mengendalikan emosinya, pelaku menganiaya korban dengan dipukul menggunakan hanger pakaian dan lebih parahnya, pelaku menghantamkan kepala korban ke dinding sebanyak tiga kali. Dikatakan Kepala Desa Tanjung Kemenyan, Muhtadi, diduga akibat mendapatkan perlakuan itu, seketika korban tak sadarkan diri hingga meregang nyawa di tangan sang ibu. \"Ibu kandung korban mengaku kepada polisi, bahwa dia yang melakukan penganiayaan. Itu diakui ibu korban saat memberi keterangan kepada Polisi\" ungkapnya. Diungkapkan Kades, kronologi kejadian berlangsung pada hari Rabu (9/6) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB pagi, menjelang siang. Pelaku berniat memberi makan namun, setelah korban sempat rewel dan melempari ibunya dengan batu. Dari situ, kata Kades, emosi pelaku memuncak dan mulai melakukan tindakan penganiayaan. \"Setelah dipukul pakai hanger pakaian. Pelaku menghantamkan kepala korban ke dinding sebanyak tiga kali. Korban mengeluarkan darah hingga jatuh pingsan dan meregang nyawa,\" terang Kades. Menyadari korban sudah tidak bernyawa, lanjut Muhtadi, pelaku mengganti pakaian korban yang dipenuhi tetesan darah guna menghilangkan jejak atas perbuatannya. \"Bapaknya tidak tahu karena jam 07.00 WIB pagi sudah pergi manen. Bapaknya pulang ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB dengan kondisi korban sudah meninggal. Dari situlah kami mendapat informasi dan melaporkan insiden ini kepada kepolisian dan Puskesmas untuk mengungkap peristiwa yang sebenarnya,\" imbuhnya. Sementara ini, masih Kades, orangtua tiri korban (Ayah,red) berada di desa sedangkan ibu kandung korban yang menjadi pelaku dari penganiayaan ini, telah diamankan ke Polres BU untuk penyelidikan lebih lanjut. \"Ibu korban atau pelaku, dini hari tadi (kemarin, Red) setelah menjalani pemeriksaan, langsung dibawa ke Polres BU untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Sedangkan jenazah korban, langsung dimakamkan,\" tuturnya. Lebih jauh Kades mengaku, pelaku dan korban ini tinggal di Desa Tanjung Kemenyan sekitar tiga bulan dengan menempati rumah milik saudaranya. Kata Kades, menurut pengakuan tetangga, kesehariannya, korban kerap mendapat perlakuan kasar dari ibunya. Namun warga tak menyangka, aksi yang dilakukan oleh ibu korban berujung pada kematian. \"Sepertinya, korban sudah sering mendapat perlakuan kasar,\" pungkasnya. Terpisah, Kepala Puskesmas Napal Putih, Josen Sibarani, SKM, menduga kematian balita itu merupakan korban kekerasan berdasarkan hasil visum yang dilakukan oleh tim medis. Dikatakan, banyak ditemukan luka lebam pada tubuh korban, didominasi pada bagian kepala, muka hingga kaki dan sempat keluar darah pada bagian hidung. \"Hasil visum, kita temukan luka di tubuh korban yang disebabkan oleh benda tumpul dan benda tajam. Beberapa luka lama, kita temukan pada tubuh korban,\" bebernya. Disinggung penyebab kematian korban, Josen menerangkan, diduga akibat gangguan saluran pernafasan dan korban diperkirakan sudah meninggal dalam waktu enam jam sebelum ditemukan atau diketahui oleh warga sekitar. \"Korban mengalami gangguan pernafasannya akibat luka yang dideritanya,\" tandas Josen. Di sisi lain, Kapolsek Napal Putih, Ipda E Andra O.A membenarkan, meninggalnya balita di wilayah hukumnya itu, diduga dampak dari penganiayaan ibu kandungnya. \"Iya, dia (korban) dibunuh ibu kandungnya sendiri,\" singkat Kapolsek. Diketahui, kematian salah seorang balita di Dusun I Desa Tanjung Kemenyan, Kecamatan Napal Putih ini, membuat gegerkan warga setempat, Rabu (09/06) dua hari lalu. Korban diduga korban penganiayaan karena hampir seluruh bagian tubuh terutama bagian muka dan kepala, dipenuhi oleh bekas luka. (sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: