Insentif Tak Kunjung Cair, Nakes Covid-19 Ngadu ke Dewan

Insentif Tak Kunjung Cair, Nakes Covid-19 Ngadu ke Dewan

BENGKULU RU - Puluhan tenaga kesehatan (Nakes) dari lingkungan Rumah Sakit M. Yunus (RSMY) Bengkulu, yang selama ini menangani pasien terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid-19), Selasa (19/1) kemarin mendatangi DPRD Provinsi Bengkulu. Kedatangan tersebut guna mempertanyakan perihal insentif yang dijanjikan untuk mereka, tidak kunjung dicairkan. \"Kami sebelumnya sudah bertanya langsung kepada pihak manajemen RSMY kenapa insentif ini tidak kunjung cair, tapi jawaban yang kami terima sama sekali tidak ada kepastian. Malah kami disarankan bertanya langsung kepada DPKAD dan Dinkes Provinsi Bengkulu,\" ungkap salah satu perwakilan Nakes RSMY, Saleh diamini rekan-rekan sejawatnya. Padahal, lanjut Saleh, ketika bertugas menangani pasien Covid-19 ini, Ia dan rekan-rekannya harus diasingkan dan tidak boleh pulang ke rumah. \"Terkadang kami selama berbulan-bulan harus meninggalkan anak istri. Jadi kami ini sebenarnya sudah lelah, kalau kondisinya seperti ini kami mundur saja merawat pasien Covid-19,\" kata Saleh. Ditambahkan Nakes lainnya, Rica Martini, terkait insentif ini rencana awal pihaknya mau langsung mengadu ke Pemda. Namun atas saran beberapa pihak, mereka akhirnya sepakat mengadu ke DPRD. \"Besar harapan kami, insentif itu dapat segera dicairkan. Apalagi sebagian dari kami ini sudah lebih dari sekali terjun menangani pasien Covid-19,\" ujarnya. Dibagian lain, Serly yang juga merupakan Nakes, Ia dan rekan-rekan sudah sangat lelah. Terlebih dengan janji-janji manis terkait insentif itu. \"Kami ini selalu diberi harapan palsu. Padahal kami memiliki resiko besar ikut terpapar. Ini kami dengar, di Kabupaten/Kota sudah cair insentifnya, tapi kami yang berada disarang Covid-19, sampai kini belum,\" sesalnya. Sementara itu, anggota Banggar DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, S.Ip, MM, ketika mengetahui keluhan para Nakes, langsung berkoordinasi dengan DPKAD Provinsi. \"Kalau dari penjelasan Ibu Noni Kepala DPKAD, insentif itu baru ditransfer Desember lalu bersumber dari dana BOK dengan nilai sekitar Rp 3,77 miliar. Kita tunggu dalam waktu sebulan ini, dicairkan atau tidak,\" tegas Edwar. Anggota Komisi IV DPRD Provinsi, H. Zainal, S.Sos, M.Si menambahkan, terkait masalah ini pihaknya sudah mewanti-wanti pihak eksekutif. Mengingat para Nakes ini merupakan garda terdepan penanganan Covid-19. \"Keluhan ini bakal kita tindaklanjuti, pekan depan kita agendakan hearing bersama Sekda, DPKAD, Dinkes, RSMY, dan perwakilan perawat,\" singkatnya. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: