Dicueki, Warga Tj Alai Tuntut CSR PT BAMA dan GJN

Dicueki, Warga Tj Alai Tuntut CSR PT BAMA dan GJN

  • Doni: Pemerintah dan APH Harus Bela Masyarakat
NAPAL PUTIH RU - Warga Desa Tanjung Alai Kecamatan Napal Putih melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat mendesak agar pemerintah dan Aparat Penegak Hukum (APH) membela hak masyarakat. Pasalnya, desa yang hidup berdampingan dengan aktivitas perusahaan di daerah ini, merasa dikucilkan dan tak mendapatkan perhatian sebagaimana yang diharapkan. Seperti halnya hak pembangunan dan berbagai program sosial masyarakat lainnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini diungkapkan oleh Ketua BPD Tanjung Alai, Doni Asikin, kepada RU, dua hari lalu. Melalui sambungan telpon selulernya, Doni memastikan, sejak berdiri dan menjalankan aktivitasnya, dua perusahaan swasta yakni perusahaan pertambangan batu bara PT Bama dan perusahaan perkebunan sawit PT Gran Jaya Niaga (GJN), belum memberikan perhatian serius ke desa dan warga setempat. \"Ada PT Bama dan PT Gran Jaya Niaga. Ini perusahaan besar yang beroperasi di desa kami dan belum ada perhatian untuk membangun desa maupun untuk kesejahteraan masyarakat secara konkret,\" kata dia. Doni mengakui, pihaknya selaku penyambung aspirasi masyarakat, sudah menampung dan menerima banyak keluhan yang disampaikan oleh masyarakatnya. Kondisi ini, kata dia, akan semakin membias jika terus dibiarkan dan tak mendapatkan respon dari pihak terkait. Pasalnya, masyarakat terus mendesak dan meminta ada realisasi konkret sehingga BPD harus terus berjuang menyampaikan aspirasi warganya itu. \"Kami mohon dan minta kepada pemerintah dan pihak terkait, tolong sikapi aspirasi masyarakat ini. Sebelum masyarakat bertindak sendiri,\" kata Doni. Disinggung soal peran Pemkab BU melalui Forum Tanggungjawa Lingkungan Sosial Perusahaan (TJLSP) yang sudah dibentuk sejak beberapa tahun terakhir. Doni mengaku, pihaknya belum menerima informasi dan sosialisasi apapun dari Forum yang menaungi program CSR perusahaan untuk masyarakat di lingkungannya itu. \"Belum tau, kami belum menerima kabar atau sosialisasi apapun dari Pemkab atau Forum TJLSP itu. Yang kami tau, belum ada kontribusi apapun dari perusahaan untuk desa dan masyarakat kami secara konkret,\" kesalnya. Doni berharap, kedua perusahaan besar yang beroperasi di desanya itu dapat memberikan kontribusi positif untuk pembangunan dan kemajuan desa. Sehingga aktivitas perusahaan dapat berjalan tanpa menimbulkan gejolak di tengah masyarakat yang merasa tersisihkan. \"Mari saling dukung, jangan sampai aktivitas perusahaan terhadap oleh aksi protes warga. Perusahaan diharapkan memberikan kontribusi positif dan konkret,\" ujarnya sembari berharap, pemerintah dan APH bersikap bijak membela kepentingan masyarakat. (sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: