Sembilan ODGJ Dikirim ke RSJ

Sembilan ODGJ Dikirim ke RSJ

MUKOMUKO RU - Data Dinas Sosial (Dinsos) Mukomuko, sudah ada sembilan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), telah dikirim ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bengkulu. “Ada beberapa orang yang sudah sembuh dan ada juga yang masih dalam pengobatan dan rehabilitasi pihak RSJ,” kata Kepala Dinsos Mukomuko, Saroni, SH, ketika dikonfirmasi kemarin. Sebanyak sembilan orang gila (Orgil) yang dibawa ke RSJ tersebut, ada yang diambil dari rumah keluarganya dan ada juga yang diambil dari jalanan. Dan yang lebih penting, ada pihak keluarga yang menjamin selama pasien berada di RSJ. Untuk keluarga pasien yang kurang mampu, bisa menggunakan BPJS. Dan keluarga pasien yang mampu, bisa berobat dengan menggunakan umum dengan biaya pengobatan ditanggung sendiri. “Dan kami dari Dinsos hanya membantu biaya pemberangkatan pasien dari Mukomuko ke RSJ Bengkulu. Sedangkan pengobatan pasien, tidak ditanggung oleh Dinsos. Itu sebabnya, pasien yang kurang mampu bias menggunakan BPJS,” katanya. Selain sebanyak sembilan orang, pihaknya juga telah mengembalikan sejumlah orang gila ke daerah asalnya. “Kalau orang gila itu bukan orang Kabupaten Mukomuko, maka akan kita kembalikan ke wilayahnya. Misalnya orang itu dari wilayah Sumbar, maka akan kita kembalikan ke daerah Sumbar. Dan rata-rata yang kita kembalikan itu berasal dari Sumbar,” jelasnya. Tangani Empat Orang Terlantar SEBANYAK empat orang warga luar daerah Kabupaten Mukomuko yang terlantar ditangani oleh jajaran Dinas Sosial (Dinsos). Bahkan selama mereka terlantar, makan dan tempat tinggal dijamin oleh Dinsos. Begitu juga ketika akan kembali lagi ke daerah asalnya, juga dibantu. “Semuanya kita bantu, mulai tempat tinggal, makan hingga mereka yang akan pulang lagi ke daerah asal. Jumlah orang terlantar yang kita tangani ada empat orang, dan rata-rata mereka dari pulau jawa,” ungkap Kepala Dinsos Mukomuko, Saroni, SH, kemarin. Penanganan terhadap orang terlantar itu, sesuai anggaran yang dimiliki dinas. Saroni menjelaskan, di APBD tahun 2020 ini ada anggaran mencapai belasan juta untuk penanganan orang terlantar. Dan anggaran itu, hingga sekarang masih ada. “Jadi ketika nanti ada lagi orang terlantar dan membutuhkan bantuan, akan langsung kita bantu sesuai kemampuan anggaran yang kita miliki. Yang jelasnya, kalau untuk menangani beberapa orang lagi, masih cukup,” katanya. Meskipun anggaran masih ada, Saroni berharap tidak ada lagi orang luar daerah yang terlantar di daerah ini. “Itu yang kami harapkan, jangan sampai ada lagi yang terlantar. Kasihan sekali saya kalu ada yang terlantar. Mudah mudahan saja warga luar daerah yang akan datang ke daerah ini membawa alamat yang dituju dengan jelas. Pastikan alamat lengkap, nama orang yang dituju dan nomor hand phon kalau ada,” ujarnya. (rel)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: