80 Persen Sekolah di Bengkulu Tak Memungkinkan PJJ

80 Persen Sekolah di Bengkulu Tak Memungkinkan PJJ

BENGKULU RU - Sebanyak 80 persen sekolah dalam wilayah Provinsi Bengkulu disebut belum memungkinkan untuk menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Ini disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Hj. Dewi Coryati, M.Si disela-sela workshop pendidikan dengan tema strategi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di era new normal, Jum\'at (25/9). \"Untuk penerapan PJJ ini, ada dengan sistem Dalam Jaringan (Daring) yang tentunya membutuhkan jaringan internet beserta perangkatnya seperti komputer atau laptop dan gawai. Kemudian yang kedua dengan sistem memanfaatkan saluran televisi atau radio, seperti yang dilakukan Pemerintah Kota Bengkulu,\" ungkap Dewi. Hanya saja, lanjut Dewi, yang jadi permasalahan, 80 persen sekolah di Provinsi Bengkulu ini ada yang tidak memiliki kedua-duanya. Baik itu jaringan internet atau jaringan televisi dan radio. \"Makanya kita sudah meminta pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, agar sekolah seperti ini bisa menerapkan pembelajaran dengan tatap muka,\" kata Dewi. Tentunya, sambung Dewi, dengan tetap mempedomani protokol kesehatan Corona Virus Disease (Covid-19), demi keselamatan guru dan siswa. \"Sejauh ini belum ada solusi bagi sekolah-sekolah yang tidak bisa melaksanakan PJJ. Jadi memang pembelajaran secara tatap muka itulah pilihannya,\" ujar Politisi PAN ini. Menurutnya, workshop yang digelar hari ini (kemarin, red) bertujuan agar guru dan kepala sekolah bisa mengelola strategi PJJ, yang harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19. \"Desember nanti PJJ ini bakal dievaluasi seperti apa capaiannya. Tapi tetap bisa dikombinasikan dengan tatap muka,l. Dimana sekolah dan Pemda harus siap, dan ada izin dari wali murid,\" sampai Dewi. Sementara itu, Walikota Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE mengharapkan, guru atau tenaga pengajar untuk dapat berinovasi dalam penerapan PJJ. Sehingga dengan PJJ tidak mengurangi kualitas pendidikan. \"Apalagi kita sebagai pemerintah, sudah berupaya mendukung penerapan PJJ. Mulai dari memberikan kuota gratis, hingga bekerjasama dengan media televisi,\" singkat Helmi usai membuka pelaksanaan workshop. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: