Didatangi PPDI, PLN Ngaku Mesin Rusak
MARGA SAKTI SEBELAT RU - PPDI Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) mendatangi kantor PLTD Kota Bani pada Senin (7/9) kemarin. Sayangnya, kehadiran PPDI MSS yang dipimpin oleh Ketuanya, Ahmad Alwi alias Tomi, hanya diterima oleh operator bukan pimpinan atau managemen PLN PLTD Kota Bani. Kendati demikian, tidak menghalangi Tomi beserta anggota PPDI MSS untuk menyampaikan keluhan masyarakat terhadap buruknya layanan PLN yang ditampung oleh pihak PPDI. Di hadapan petugas operator PLTD Kota Bani, Tomi menanyakan kendala terjadinya pemadaman tak beraturan khususnya di Kecamatan MSS. Tomi menilai, pemadaman ini dianggap sudah tidak wajar dibandingkan dengan hak dan kewajiban yang harus ditangung masyarakat selaku konsumen. Hampir setiap jam dan hari, pemadaman terjadi hingga aktivitas masyarakat terganggu. Tomi mendesak PLTD Kota Bani khususnya managemen PLN baik di Mukomuko maupun Bengkulu, untuk segera berbenah. \"Kedatangan kami ke sini (PLTD Kita Bani) untuk menyampaikan keluhan masyarakat tentang pemadaman sejak beberapa bulan terakhir semakin jadi. Ini sangat merugikan masyarakat selaku konsumen. Kami ingin tahu apa yang terjadi di PLTD dan kami berharap, ada solusi untuk menyikapi persoalan pelayanan ini,\" tegas Tomi didampingi anggota PPDI MSS lainnya. Selain menyampaikan aspirasi masyarakat secara lisan, Tomi juga menyerahkan surat tertulis yang berisikan poin tuntutan kepada PLN. Pada prinsipnya, kata Tomi, pihaknya meminta PLN untuk membenahi pelayanan yang buruk. Tomi juga mendesak perwakilan PLTD Kota Bani agar menyampaikan poin tuntutan tersebut kepada pimpinannya di Mukomuko hingga Bengkulu. \"Kita beri tempo satu pekan ke depan harus ada respon dari pimpinan di PLN. Kalau tidak ada respon, kami akan tempuh jalur pemerintahan setingkat Kecamatan untuk menyurati pimpinan PLN di Mukomuko dan Kota Bani, agar turun ke kecamatan untuk mendengarkan keluhan masyarakat dan meminta komitmen PLN memperbaiki pelayanan,\" tegas Tomi. Di sisi lain, perwakilan PLTD Kota Bani yang bertugas sebagai operator mesin, Yadi menerangkan, pemadaman listrik terjadi sejak enam bulan terakhir disebabkan kerusakan mesin dan beban daya yang tak terpenuhi. Diungkapkan Yadi, total ada 8 mesin yang standby di PLTD Kota Bani. Namun hanya tiga mesin atau generator yang menjadi andalan untuk menampung daya di dua kecamatan, termasuk MSS. Idealnya, kata Yadi, untuk mencukupi beban perharinya, dibutuhkan daya sebesar 3 megawatt lebih yang mengandalkan 5 mesin dan dibantu suplay dari PT MPM. Namun sayangnya, ditegaskan Yadi, dua mesin PLTD di Kota Bani rusak dan dalam proses perbaikan. \"Terutama saat masuk Magrib. Disitu puncaknya, 3 mesin tidak mampu menampung beban sehingga sering terjadi pemadaman. Karena satu mesin hanya mampu memproduksi 500 Kw, tidak bisa lebih. Kalau lebih atau over, mesin akan mati,\" terangnya. Disinggung sampai kapan situasi ini, Yadi tidak dapat memastikan karena kedua mesin yang rusak, masih dalam proses perbaikan di Bengkulu. \"Kita tidak bisa memastikan, kami di sini hanya bertugas sebagai operator,\" terangnya. Terpisah, salah seorang petugas keamanan di PLTD Kota Bani, Buyung, menyambut baik kedatangan pihak PPDI MSS yang menyampaikan keluhan masyarakat tentang kendala pemadaman ini. Hanya saja, kata Buyung, pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk menyikapi tuntutan masyarakat. \"Kita hanya pekerja. Kami tidak bisa pasang badan, silahkan kirim surat dan undang PLN Mukomuko dan Bengkulu ke MSS. Kami hanya bisa menjelaskan sepengetahuan kami,\" singkatnya.(sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: