Masyarakat Adat Terancam
BENGKULU RU - Dari sisi agraria, keberadaan masyarakat adat di Indonesia termasuk di Provinsi Bengkulu terus dan semakin terancam. Ini terungkap dalam diskusi yang digelar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Bengkulu, dengan tema Indonesia Darurat Keadilan dalam rangka menyikapi peristiwa yang menimpa masyarakat adat Kinipan Kalimantan Tengah. \"Tragedi konflik agraria yang terjadi di Kinipan merupakan salah satu bukti, jika keberadaan masyarakat adat di Indonesia semakin terancam. Padahal masyarakat hanya bermaksud mempertahankan hak atas tanah adat, tapi malah mereka yang ditangkap dan ironisnya dituduh sebagai pencuri sehingga berujung dugaan kriminalisasi terhadap masyarakat,\" ungkap Kordinator Presidium KAHMI Bengkulu, MA. Prihatno. Secara langsung, lanjut pria yang kerap disapa Atno ini, memicu kepahitan bagi masyarakat, yang akhirnya menimbulkan pertanyaan dimana keadilan untuk mereka. \"Kondisi seperti ini bisa menjadi pemicu rusaknya psikologi, yang bisa menciptakan masyarakat bertindak anarkis, apatis, bahkan separatis. Jadi sudah selayaknya negara hadir terkait hak masyarakat adat ini,\" tegasnya. Sementara itu, Direktur Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) Bengkulu, Deff Tri Hamdi menyampaikan, tragedi yang terjadi di Kinipan sudah pernah terjadi di Provinsi Bengkulu. \"Seperti di Kabupaten Seluma, tepatnya masyarakat adat Rawa Semidang Sakti desa Pring Baru. Dimana tanah adat masyarakat dianggap tak bertuan, sehingga diberikan pada PTPN VII,\" katanya. Menurutnya, itu merupakan salah satu contoh, dan harus dicarikan solusi. Karena jika tidak, konflik agraria yang mengorbankan masyarakat adat bakal terus terjadi. \"Solusinya bagaimana masyarakat adat itu mendapat pengakuan dari negara, seperti dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) hukum adat dan ini perlu kita dorong agar terwujud,\" kata Deff sebagai nara sumber (Narsum) dalam diskusi. Narsum lainnya, Azhar Marwan menyampaikan, berdasarkan fakta yang ada, tidak bisa dipungkiri konflik agraria masih sangat kerap terjadi. \"Inilah yang menjadi salah satu akibat, ketika pengusaha lebih dominan ketimbang penguasa dalam tatanan pemerintahan,\" singkat Azhar yang merupakan salah satu akademisi Universitas Bengkulu (UNIB). (tux)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
- 1 Breaking News! 4 Warga Bengkulu Utara Disambar Petir, 1 Meninggal
- 2 Ini Perbedaan dari Adapalene vs Tretinoin, yang Sering Ditemukan di Dalam Skincare
- 3 Dijamin Meleleh di Lidah, Resep Simpel Bihun Tumis Seafood Ala Rumahan
- 4 Wajib Coba! 3 Buah Ini Ternyata Bisa Bantu Redakan Jerawat Meradang Loh
- 5 Petani Bengkulu Utara Sumringah, Harga Karet dan Kelapa Sawit Sama-sama Naik, Segini Besarannya
- 1 Breaking News! 4 Warga Bengkulu Utara Disambar Petir, 1 Meninggal
- 2 Ini Perbedaan dari Adapalene vs Tretinoin, yang Sering Ditemukan di Dalam Skincare
- 3 Dijamin Meleleh di Lidah, Resep Simpel Bihun Tumis Seafood Ala Rumahan
- 4 Wajib Coba! 3 Buah Ini Ternyata Bisa Bantu Redakan Jerawat Meradang Loh
- 5 Petani Bengkulu Utara Sumringah, Harga Karet dan Kelapa Sawit Sama-sama Naik, Segini Besarannya