Agricinal Dinilai ‘Membenturkan’ Warga dengan Aparat

Agricinal Dinilai ‘Membenturkan’ Warga dengan Aparat

PUTRI HIJAU RU - Kelompok warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Ulayat Talang Arah (Amputara) memprotes keras aksi PT Agricinal - Sebelat yang diduga melakukan pengukuran secara diam-diam tanpa melibatkan warga. Tak hanya itu, perusahaan dinilai mengangkangi kesepakatan yang telah dituangkan dalam berita acara, dalam sejumlah pertemuan yang telah digelar sebelumnya, tak terkecuali mediasi yang dilakukan oleh Pemkab BU antara PT Agricinal Sebelat dengan desa penyangga, beberapa bulan sebelumnya. Bahkan, Amputara bersama Kelompok Pedulian Penghijauan Lingkungan Hidup (KP2LH) yang merupakan perwakilan warga dan pemuda Desa Talang Arah Kecamatan Putri Hijau ini, menilai perusahaan sengaja \'membenturkan\' warga dengan aparat keamanan. \"Ada apa ini, kenapa kami dibenturkan dengan aparat negara. Dari awal, kami sudah berniat baik dengan cara dan langkah yang baik, kenapa perusahaan menggunakan cara-cara seperti premanismen dan intimidasi dengan pengamanan ketat oleh aparat bersenjata lengkap,\" ujar Ketua Amputara, Saukani didampingi Humasnya, Ansori, SH serta Ketua KP2LH, Rifto Efendi. Dibeberkannya, managemen Agricinal - Sebelat mulai melakukan upaya pengukuran dari Senin (24/08) lalu, secara diam-diam tanpa melibatkan desa dan perwakilan warga namun, digagalkan oleh warga. Kemudian berlanjut pada pertemuan mediasi Selasa (25/08) yang disepakati untuk dilakukan pengukuran DAS, disaksikan perwakilan warga pada Rabu (26/08) kemarin. Sayangnya, kata dia, lagi-lagi warga harus bersitegang dengan aparat keamanan bersenjata lengkap. Pasalnya, pengukuran DAS yang dimaksudkan malah dilakukan dari bibir sungai yang dapat diartikan, bantaran sungai bukan sepadan DAS sebagaimana kesepakatan, sebelumnya. Bersambung...... (Baca selengkapnya di Koran Harian Radar Utara edisi Kamis, 27 Agustus 2020)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: