Tahun Baru Islam, Stok BBM dan LPG Dipastikan Aman

Tahun Baru Islam, Stok BBM dan LPG Dipastikan Aman

BENGKULU RU - Libur panjang jelang Tahun Baru Islam, PT Pertamina memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) khususnya di Provinsi Bengkulu dan wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) lainnya dipastikan aman. Demikian disampaikan Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel PT. Pertamina, Dewi Sri Utami, Selasa (18/7). \"Pasokan BBM dan LPG saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat ditengah suasana kenormalan baru menjelang 1 Muharram 1442 H. Untuk menghadapi lonjakan permintaan BBM dan LPG, kita terus pantau kondisi di lapangan serta menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat. Sementara untuk produk subsidi dan penugasan, stoknya ditambah,\" ungkap Dewi. Menurutnya, pemantauan juga dilakukan terhadap jadwal suplai BBM dan LPG. Dimana pasokan BBM tambahan juga difokuskan di sejumlah titik jalur wisata, maupun lokasi-lokasi pusat kegiatan tradisi menyambut Tahun Baru Islam. Secara umum ketahanan stok BBM masih aman, mengingat saat ini konsumsi BBM masih dibawah konsumsi normal sebelum pandemi Covid-19. \"Saat ini konsumsi BBM jenis Gasoline (Pertamax, Pertalite, Premium) mengalami penuruan sebesar 16,3 persen dari rata-rata konsumsi normal harian, atau dari 7.650 KL menjadi 6.400 KL. Untuk BBM Gasoil (Dex, Dexlite, Biosolar) terdapat penurunan konsumsi sebesar 15.7 persen dari rata-rata konsumsi normal harian, atau dari 4.486 KL menjadi 3.783 KL,\" terangnya. Sebaliknya, lanjut Dewi, konsumsi LPG Subsidi 3 Kg mengalami kenaikan, seiring dengan tingginya aktivitas memasak warga selama di rumah. Kenaikan mencapai 5.9 persen dari konsumsi normal harian, yaitu dari 1.680 metrik ton (MT) menjadi 1.779 metrik ton (MT). Sedangkan, konsumsi LPG sektor rumah tangga Non Subsidi relatif tetap sekitar 151 MT. \"Sementara untuk stok avtur saat ini berlebih. Seiring dengan memasuki era kenormalan baru dimana pesawat udara mulai beroperasi, berangsur konsumsi avtur mulai naik. Konsumsi avtur saat ini rata-rata 41 KL per hari, naik sebesar 20 persen dibandingkan dengan periode saat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar,\" tutupnya. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: