Banjir, Rendam Ratusan Rumah Warga Air Buluh
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Senin 27-07-2020,11:07 WIB
MUKOMUKO RU - Hujan deras Sabtu (25/7) sekitar pukul 17.30 – 22.45 WIB malam kemarin, mengakibatkan sekitar 200 rumah warga Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 2 meter. Puncak banjir akibat luapan air sungai Air Buluh terjadi pada Minggu (26/7) sekitar pukul 01.00 – 02.00 WIB dini hari.
Malam itu, seluruh warga di bantaran aliran sungai, diminta mengungsi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Selain itu, akses jalan raya yang menghubungkan Bengkulu – Padang, malam itu dinyatakan lumpuh total akibat derasnya banjir. Sehingga seluruh kendaraan baik yang akan ke Bengkulu maupun ke Padang, tidak dapat melanjutkan perjalanan. Beruntung, peristiwa tersebut tidak menelan korban jiwa meski warga mengalami kerugian materi mencapai ratusan juta.
“Banjir datang tiba-tiba. Warga hanya mampu menyematkan diri sedangkan barang berharga ditinggal begitu saja. Tidak hanya kendaraan, barang elektronik, pakaian, termasuk surat-surat berharga tidak sempat diamankan akibat paniknya warga malam itu,” ungkap Camat Ipuh, Sepradanur, S.Sos, ketika dikonfirmasi via sambungan telepon, Minggu (26/7).
Banjir dikabarkan baru surut sekitar pukul 06.00 WIB, Minggu pagi kemarin. Warga yang sebelumnya mengungsi, pulang ke rumah masing- masing untuk membersihkan rumah dan mencari barang berharga yang hilang akibat banjir. “Benar, pagi tadi (kemarin, red) warga sudah pulang setelah air surut. Langsung membersihkan rumah dan mencari barang yang terendam banjir,” katanya.
Banjir yang terjadi di Air Buluh, tambah Camat, banjir terparah kedua setelah banjir tahun 1989. “Dulu terjadi banjir dengan ketinggian air lebih dari 2 meter. Dan tahun ini, kejadian yang sama terulang dengan ketinggian air mencapai 2 meter,” bebernya.
Bencana banjir ini, kuat dugaan akibat rusaknya Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Bulu, sehingga luapan air tidak dapat terbendung akibat hutan penyangga DAS gundul. Selain rusaknya DAS, banjir juga disebabkan pendangkalan muara sungai sehingga air sungai tidak dapat mengalir lancar ke laut.
“Saya mengimbau masyarakat khususnya masyarakat Desa Air Buluh agar tetap waspada. Sebab daerah itu berada di bantaran aliran sungai Air Buluh. Apalagi sudah memasuki musim penghujan,” demikian Camat.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko, Syahrizal, SH mengaku, telah turun ke lapangan untuk menyampaikan bantuan makanan siap saji bagi masyarakat setempat yang menjadi korban banjir. Selain makanan, pihaknya juga membawa terpal untuk tenda bagi masyarakat.
\"Prihal peristiwa banjir ini, sudah kita laporkan ke BPBD Provinsi, Sekda dan Bupati. Namun untuk kerugian, nanti kalau sudah tahu akan kita laporkan,\" pungkasnya.
(rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: