Kapal Terbalik, Nelayan Tewas, Pelajar Tenggelam Ditemukan
BATIKNAU RU - Warga Desa Serangai Kecamatan Batiknau pada Kamis (23/7) sekitar pukul 11.30 WIB, mendadak heboh. Salah satu nelayan atas nama Anang Kosim (34), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di pesisir pantai tak jauh dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Hilangnya nyawa warga asli Desa Air Lakok ini setelah sempat hampir 2 jam menghilang, usai kapal tangkap ikan yang ditumpanginya terbalik. Camat Batiknau, Sabani, SH dikonfirmasi Radar Utara mengatakan, dari keterangan saksi mata, kejadian bermula saat kapal yang ditumpangi korban bersama tiga orang rekannya yakni Amin, Raden, Mirus ingin kembali ke pangkalan setelah mencari tangkapan ikan di laut. Nahas, saat berada di muara pintu masuk menuju pangkalan, ombak pasang tiba-tiba datang menghantam. Seketika, badan kapal bermuatan 4 orang nelayan ini terbalik hingga membuat mereka terseret arus ombak. Mengetahui kejadian itu, rekan sesama nelayan pun langsung memberikan pertolongan. Pihaknya mengetahui kabar duka itu pun turut mendatangi lokasi dan langsung melakukan penyisiran, guna menemukan salah satu nelayan tersebut. \"Tiga orang nelayan selamat dari peristiwa itu. Namun Anang menghilang. Baru ditemukan selang 2 jam dengan kondisi tak bernyawa,\" ungkapnya. Kapolsek Batiknau, IPTU Alexander, SH memastikan, motif hilangnya nyawa nelayan itu murni akibat kecelakaan. \"Kami turut berbelasungkawa atas musibah ini. Namun di sisi lain, kami mengimbau agar rekan-rekan nelayan lebih berhati-hati saat berlayar. Apalagi saat ini memang kondisi cuaca tengah tidak bersahabat,\" tukasnya. Ditemukan 100 Meter Dari TKP TERPISAH, Reco Adriansyah, 16 tahun anak ketiga dari pasangan Ali Yunus dan Emilia, asal Dusun I, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Ulok Kupai yang tenggelam di bendungan PLTMH Tanjung Sari, ditemukan Kamis (23/7) sekitar pukul 08.30 WIB pagi, kemarin. Korban ditemukan oleh tim gabungan relawan dengan posisi terapung tidak bernyawa. Setelah dievakuasi, jenazah korban yang ditemukan berjarak 100 meter dari TKP semula, dibawa ke Puskesmas Tanjung Harapan untuk dilakukan visum dan dilanjutkan ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman di TPU Desa Tanjung Sari. \"Pagi tadi (kemarin, Red) korban kita temukan. Setelah visum di Puskesmas, jenazah kita serahkan ke pihak keluarga untuk dilanjutkan ke proses pemakaman,\" terang Kades Tanjung Sari, Elson Fitriadi. Kades menegaskan, peristiwa ini murni musibah dan ke depan, Kades berharap menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat agar tidak terulang dengan lebih berhati-hati dalam beraktivitas di area bendungan. Kades mengatakan, sebelum peristiwa ini, Pemdes Tanjung Sari sudah memberi imbauan pada masyarakat yang berkunjung ke bendungan, baik secara lisan maupun melalui poster tertulis. \"Menjadi koreksi bagi kami (pemerintah desa, red) untuk memperketat pengawasan di area bendungan. Kedepannya perlu kita siapkan fasilitas pendukung. Kami berharap, ada pemerintah untuk mendukung langkah perbaikan. Terima kasih kepada seluruh tim yang sejak beberapa hari membantu proses pencarian korban,\" pintanya. Terpisah, Kapolsek Napal Putih, IPTU Edi Hermanto Purba, SH, MH membenarkan, korban ditemukan 100 meter dari TKP dalam kondisi mengapung dan sudah tidak bernyawa. Kapolsek mengimbau masyarakat lebih waspada dan berhati-hati terkhusus warga yang tempat tinggalnya berdampingan dengan sungai. \"Kadang hilir hujan, hulu tidak hujan. Sehingga masyarakat harus waspada dan berhati-hati dalam melaksanakan aktifitas di sungai. Untuk keluarga, kami menyampaikan duka yang mendalam. Semoga kejadian ini tak terulang lagi kedepannya,\" demikian Kapolsek. (jho/sig)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: