Realisasi Belanja APBN Disebut Meningkat
BENGKULU RU - Meskipun sempat diterpa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), namun realisasi belanja APBN pada semester pertama tahun ini disebut mengalami peningkatan, jika dibandingkan semester pertama pada tahun lalu. Ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Ismed Saputra, Rabu (15/7). Menurutnya, realisasi APBN di tengah Covid-19 di Provinsi Bengkulu masih cukup baik. Dimana dari sisi belanja negara, tercatat mengalami peningkatan sekitar 40 persen. \"Kalau pada semester pertama tahun lalu, realisasi APBD di Bengkulu berada diangka Rp 2,4 triliun, sedangkan tahun ini mencapai Rp 2,5 triliun,\" ungkap Ismed. Pun demikian, lanjut Ismed, dari sisi pendapatan dan hibah, juga meningkat sebesar 203 persen. Karena awalnya targetkan yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 428 miliar, namun realisasinya mencapai Rp 870,5 Miliar. \"Dibanding tahun lalu, pendapatan dan hibah ini juga meningkat. Karena tahun lalu hanya tercatat sebesar Rp 835,6 Miliar,\" ujarnya. Ia menerangkan, peningkatan realisasi kinerja APBN dari sisi pendapatan tak lepas dari dorongan meningkatnya penerimaan pajak sebesar Rp 710,5 miliar, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 160 miliar. Hanya saja untuk belanja negara di Provinsi Bengkulu pada semeseter pertama ini masih didominasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1,49 triliun. \"Kemudian juga dana transfer ke daerah dan Dana Desa (DD) sebesar Rp 1,07 triliun. Dari angka itu diketahui realisasi belanja pemerintah pusat pada semester pertama tahun ini turun. Tapi angka realisasi dana transfer dan DD mengalami peningkatan. Kalau tahun lalu realisasi belanja pemerintah pusat di Bengkulu tercatat Rp 1,7 triliun, sedangkan dana transfer dan DD Rp 650 miliar,\" terangnya. Lebih jauh dikatakannya, tidak bisa dipungkiri penurunan belanja pemerintah pusat di Provinsi Bengkulu ini salah satunya disebabkan pandemi Covid-19. \"Lantaran terjadi pemangkasan pada sejumlah kegiatan. Sebaliknya peningkatan dana transfer ke daerah dan DD karena pemerintah pusat ingin memulihkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19,\" tegasnya. Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktoral Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bengkulu-Lampung, Eddi Wahyudi menyampaikan, realisasi pendapatan negara dari penerimaan pajak di Provinsi Bengkulu pada semester 1 tahun ini mengalami peningkatan sebesar 5 persen. Peningkatan itu berasal dari pertumbuhan pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar positif 30 persen. \"Sehingga peran PPN sebesar 42 persen dari total penerimaan pajak. Tetapi berkaitan dengan penerimaan pajak PPh Non Migas, mengalami pertumbuhan negatif sebesar 7 persen saja pada semester tahun ini. Tentu saja kedepan bakal terus kita genjot pendapatan negara ini,\" tutup Eddi. (tux)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: