Kian Memanas, Kadis EW Ancam Lapor Balik
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Senin 13-07-2020,12:00 WIB
- Insiden Kadis Siram Air Cabe
TUBEI RU - Insiden penyiraman air cabe yang dilakukan salah satu pejabat eselon II di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong, berinisial EW yang tak lain Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Lebong, pada Ria Puspita, SIP, Kasi PMKT Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lebong, kian memanas.
Aksi siram air cabe yang terjadi pada Rabu (8/7) lalu ini sendiri diduga dilatarbelakangi persoalan asmara korban (Ria,red) dan suami EW yang tak lain Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Lebong.
Atas kejadian ini, korban mengaku tak terima dan memilih melaporkan kejadian ini ke Satreskrim Polres Lebong. Sementara, pada Jum\'at (10/7) lalu, belum lagi tuntas Satreskrim Lebong mendalami laporan korban. Begitu mengetahui Ria melaporkannya, EW memanas.
Pasalnya, EW mengaku akan melapor balik dengan tudingan perselingkuhan yang dilakukan Ria dan suaminya. Dijumpai awak media di ruangan Kasat Lantas Polres Lebong, pada Jum\'at (10/7) lalu, EW mengaku mendatangi Mapolres Lebong untuk menyampaikan laporan perselingkuhan Ria dan suaminya.
Bahkan, EW blak-blakan dengan tegas akan melakukan pelaporan balik atas laporan Ria. Tak tanggung-tanggung, EW juga membeberkan dugaan perselingkuhan antara suaminya dan Ria, sembari menunjukkan alat bukti berupa rekaman suara telepon antara Ria dan suaminya. EW juga menunjukkan foto Ria yang didapatnya dari di handphone suaminya.
\"Aku akan lapor balik perselingkuhan mereka (Ria dan suami EW, red). Aku juga sudah membawa bukti. Ini ada foto, rekaman suara dan bukti transfer suami saya ke Ria (korban, red),\" beber EW sembari menunjukkan bukti rekaman dan foto Ria di handphonenya yang menurutnya diambil dari handphone suaminya.
Terlebih, EW juga mengaku sudah mengendus perselingkuhan yang dilakukan suaminya dengan Ria, sejak tiga tahun lalu. Namun kata EW, kala itu dia belum punya bukti kuat untuk melaporkan korban dan sampai akhirnya amarahnya tidak terkendali, maka tragedi aksi penyiraman air cabe yang dilakukannya itu terjadi.
\"Aku tidak terima atas perselingkuhan mereka, aku merasa dirugikan dan aku juga akan laporkan. Dia (Ria, red) bilang dia korban, aku juga korban,\" kata EW dengan nada meninggi.
- Sekda Minta Inspektorat Tangani
TERPISAH, Sekretaris Daerah (Sekda) Lebong H. Mustarani Abidin, SH, M.Si dikonfirmasi RU, mengaku telah menerima laporan tragedi penyiraman air cabe yang melibatkan dua oknum pejabat Pemkab Lebong itu.
Bahkan, Sekda mengaku telah memerintahkan Inspektorat Lebong untuk menangani hal itu dengan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai keterangan dan ditindaklanjuti sesuai dengan Undang-Undang ASN.
\"Mereka adalah ASN dan juga masih jam kerja. Saya sudah memerintahkan Inspektorat untuk memanggil kedua belah pihak dan sepertinya itu sudah berjalan, tapi saya belum menerima laporannya,\" ungkapnya.
Tambah Sekda, sebelumnya telah megetahui kejadian tersebut, setelah dirinya dihubungi EW usai kejadian insiden penyiraman air cabe yang dilakukan EW pada ASN di Disnakertrans itu. \"Pagi kejadian itu saya sudah mengetahui kejadian itu. Karena, usai kejadian itu EW menghubungi saya,\" lanjutnya.
Sementara itu, Kapolres Lebong, AKBP. Ichsan Nur, SIK, dikonfirmasi terkait laporan korban atas insiden penyiraman cabe yang dialami olehnya (korban, red). Ichsan mengaku, prosesnya masih tetap jalan dan saat ini masih dalam penyelidikan oleh pihaknya.
Terlebih, pihaknya sudah meminta keterangan beberapa saksi dan sudah mengumpulkan beberapa bukti-bukti. Menurutnya, Jumat (10/7) lalu, pihaknya akan meminta keterangan dari Pelaksana Tugas Kepala Disnakertrans Lebong, Januar Pribadi, S.Sos.
Pasalnya, saat kejadian penyiraman yang dilakukan EW terhadap korban dia (Januar, red) juga berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sayang yang bersangkutan berhalangan hadir lantaran sedang berada di luar kota.
\"Perkaranya tetap lanjut dan masih kita dalami. Kita sudah meminta keterangan beberapa saksi, juga mengumpulkan alat bukti berupa botol tempat cabe yang digunakan EW untuk menyiram korban,\" demikian Kapolres.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan, korban penyiraman (Ria,red) belum juga dapat dihubungi untuk diminta keterangan. Dari Informasi yang berkembang, saat ini Ia sedang berada di Kota Bengkulu.
(cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: