Dua Hektar Lahan Untuk Ketahanan Pangan
PENARIK RU - Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak global yang serius pada hampir semua sektor kehidupan termasuk ekonomi. Tidak hanya dirasakan di daerah perkotaan yang padat penduduk tapi juga daerah pedesaan. Melihat kondisi tersebut, Kepala Desa Maju Makmur, Heris Triyanto bersama perangkat desa, BPD, Linmas, tokoh masyarakat mencari solusi untuk dapat meringankan beban yang dirasakan masyarakat yang berada di desa melalui dorongan dalam pengembangan produk ekonomi di Desa Maju Makmur Kecamatan Penarik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. \"Kebutuhan bahan pokok semakin sulit didapatkan dan harganya terus melonjak. Kami berupaya melakukan budidaya tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,\" tutur Heris kepada RU, saat dikonfirmasi. Heris menyampaikan, masyarakat Desa Maju Makmur bahu-membahu untuk melakukan budidaya tanaman pangan seperti jagung sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan di tengah pandemi ini. \"Lahan desa seluas 2 hektar yang kami tumbang dan kami alih fungsikan untuk lahan pangan, kegiatan ni didanai dari Swadaya pemdes Maju Makmur. Kami berharap pemerintah daerah (Pemda) Mukomuko juga bisa ikut serta membatu program kami, jangan hanya berbicara tentang ketahan pangan tetapi tindakan yang kami harapkan,\" sampai Heris. Masyarakat berinovasi menciptakan produk dari tanaman jagung. Jagung mengandung serat, folat, fosfor, vitamin C dan magnesium. Sayuran yang seringnya ditemukan dengan warna kuning ini masuk sebagai sumber karbohidrat. Dalam 100 gram jagung kuning rebus kamu akan mendapatkan 96 kalori. Jagung juga mengandung cukup banyak air, namun rendah lemak dan protein, dan ini dilakukan oleh pemerintah desa Maju Makmur. \"Kami bersama masyarakat Maju Makmur dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bahkan bersedia memasok kebutuhan pasar jika diperlukan di tengah pandemi COVID-19 ini. Kami akan terus mendorong masyarakat di desa untuk bersemangat dalam berinovasi dan tidak terpengaruh terhadap isu-isu negatif mengenai pandemi ini,\" imbuh Heris. Heris menambahkan, meskipun didesa kami didaerah pegunungan tetapi kami juga mempunyai lahan persawahan seluas 32 hektar. \"Kami minta pemda juga memperhatikan masyarakat petani kami, keterkaitan dengan Bibit, obat-obatan serta pupuknya,\" pinta Heris. (oye)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
- 1 Hingga Siang Ini Belum Ada Tim dari BPBD Bengkulu Utara yang Tiba di TKP Korban Tertimbun Tanah Longsor
- 2 Hingga Pagi Ini Korban Tertimbun Tanah Longsor Asal Lubuk Mindai Belum Bisa Dievakuasi, Ini Kendalanya
- 3 Breaking News! Kapal Nelayan Karam Dihantam Ombak di TPI Pasar Palik, 1 Meninggal Dunia
- 4 Kreasikan Buah Manggamu dengan Resep Makanan Enak Berikut Ini
- 5 Tak Melulu Dibuat dari Kentang, Ini Resep Kroket Singkong dengan Keju Lumer
- 1 Hingga Siang Ini Belum Ada Tim dari BPBD Bengkulu Utara yang Tiba di TKP Korban Tertimbun Tanah Longsor
- 2 Hingga Pagi Ini Korban Tertimbun Tanah Longsor Asal Lubuk Mindai Belum Bisa Dievakuasi, Ini Kendalanya
- 3 Breaking News! Kapal Nelayan Karam Dihantam Ombak di TPI Pasar Palik, 1 Meninggal Dunia
- 4 Kreasikan Buah Manggamu dengan Resep Makanan Enak Berikut Ini
- 5 Tak Melulu Dibuat dari Kentang, Ini Resep Kroket Singkong dengan Keju Lumer