Arus Kedatangan ke Bengkulu Disebut Menurun

Arus Kedatangan ke Bengkulu Disebut Menurun

BENGKULU RU - Arus kedatangan orang ke Provinsi Bengkulu di 4 pintu masuk perbatasan mulai mengalami penurunan, karena dalam sehari tak lebih dari 150 orang yang keluar masuk Bengkulu. Ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. Sumardi, MM yang telah melakukan peninjauan ke Posko Waspada Penanganan Covid-19 di perbatasan Provinsi Bengkulu dengan tetangga. \"Ada 4 titik Posko perbatasan yang sempat kita pantau, diantaranya Pokso di Kabupaten Rejang Lebong yang berbatasan dengan Lubuk Linggau, Kepahiang dengan Empat Lawang, Mukomuko berbatasan dengan Sumatera Barat, dan Kaur yang berbatasan langsung dengan Lampung,\" ungkap Sumardi, Senin (20/4). Menurutnya, dari penjelasan petugas di Posko, selama pandemi Covid-19 ini, arus lalu lintas di daerah perbatasan memang mengalami penurunan, walaupun memang penurunannya tidak terlalu drastis. Angka lalu lintas orang di 4 pintu perbatasan itu berbeda-beda. Lalu lintas orang tertinggi dalam satu harinya yakni di perbatasan Kabupaten Rejang Lebong-Kota Lubuk Linggau yang rata-rata tercatat lebih dari 150 kali. \"Sedangkan di 3 pintu perbatasan lainnya dalam satu hari lalu lintas orang hanya berkisar kurang dari 100 kali, itu pun sudah termasuk warga yang tinggal diperbatasan namun melakukan perjalanan pulang-pergi ke Provinsi tetangga. Angka lalu lintas orang ini kita peroleh dari petugas di Posko,\" tegas Politisi Golkar ini. Lebih jauh dikatakannya, petugas yang ada di Posko selalu mencatat siapa-siapa saja orang yang masuk dan keluar Bengkulu setiap harinya. Mereka juga melakukan pemeriksaan kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan. \"Untuk orang dengan suhu tubuh 37 derajat Celsius, diberikan penanganan khusus, yakni diminta menghubungi fasilitas kesehatan terdekat dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari,\" demikian Sumardi. (tux)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: