Harga Sawit Dikabarkan Turun, Warga Gelisah

Harga Sawit Dikabarkan Turun, Warga Gelisah

SELAGAN JAYA RU - Di tengah wabah COVID-19, petani di Kabupaten Mukomuko masih bernapas lega karena harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit masih bertahan. Namun belakangan ini, petani mulai gelisah karena menjelang puasa dan lebaran, harga sawit yang merupakan andalan masyarakat Mukomuko mulai berangsur turun. Dalam dua hari belakangan, penurunan harga cukup siginifikan dan hampir terjadi di seluruh pabrik. Salah seorang petani, Joko mengatakan, awalnya masyarakat sempat ketakutan karena beredar kabar sawit bakal anjlok dampak dari virus corona. Namun isu tersebut tidak terbukti, sebaliknya harga TBS sedikit membaik. Namun sekarang, mendekati bulan puasa dan lebaran harga beranjak turun. Kondisi seperti ini hampir setiap tahun di hadapi masyarakat, menjelang hari besar harga turun. \"Padahal pada bulan puasa dan jelang lebaran ini, kebutuhan kita sangat tinggi tapi anehnya, pada saat seperti ini TBS sawit selalu turun harga. Sekarang warga sedang siaga antisipasi virus, ekonomi umumnya menurun. Kalau sawit makin jatuh, maka warga akan kewalahan,\" ujarnya. Senada dengan petani lainnya, Popi mengaku, harga TBS ditingkat petani antara Rp 1.150 hingga Rp 1.250 per kilogram. Selagi harga di atas Rp 1.000 rupiah ditingkat petani, kondisinya masih stabil. Persoalannya sekarang harga terus turun, bukan tidak mungkin mendekati hari raya harga bisa jatuh di bawah seribu seperti sebelumnya. \"Kalau harga sawit turun pasti berdampak pada sumber ekonomi lain, termasuk pedagang akan merasakannya. Maka harapan petani hingga lebaran, harga di atas seribu tetap bertahan,\" jelasnya. (oye)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: